x

Momentum Damai Suporter Away Dorong Evaluasi Larangan Penonton Tandang di Super League

waktu baca 3 menit
Senin, 1 Des 2025 11:17 1 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Regulasi larangan suporter away di kompetisi sepak bola Indonesia kembali memicu perdebatan luas. Kebijakan ini awalnya diterapkan untuk mencegah potensi bentrokan di laga tandang.

Operator Super League, I.League, masih mempertahankan rekomendasi tanpa suporter tamu di seluruh pertandingan. Namun sejumlah laga besar memperlihatkan bahwa pengawalan dan manajemen tribune dapat berjalan aman dan tertib.

Isu evaluasi ini menguat setelah duel sarat sejarah antara Persija Jakarta dan PSIM Yogyakarta berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat malam lalu. Pertandingan itu menjadi bukti bahwa rivalitas klub tidak selalu berujung pada permusuhan di luar stadion.

Di luar arena, keharmonisan The Jakmania dan Brajamusti menjadi sorotan positif publik. Sambutan hangat dari suporter tuan rumah menunjukkan kultur suporter Indonesia mulai bergerak ke arah yang lebih dewasa.

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, secara terbuka memuji banyaknya contoh laga yang tetap damai meski dihadiri suporter away. Ia menilai sudah ada bukti valid bahwa kehadiran suporter tandang dalam jumlah besar tidak memicu insiden.

“Ya, kan sudah banyak contoh memang. Memang sudah beberapa contoh suporter tamu datang, kemudian juga rapi, enggak ada insiden, bahkan dengan jumlah yang relatif bisa dibilang banyak,” ujar Ferry Paulus di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (29/11/2025).

Pernyataan Ferry diperkuat laporan matchday yang menunjukkan pola kedatangan suporter tim tamu sepanjang 2025 berlangsung kondusif. Penerapan tribun terpisah, jalur masuk yang teregistrasi, dan koordinasi intensif antara SLO, klub, serta aparat menjadi faktor pendukung.

Momen di Jakarta menjadi penting karena jumlah suporter PSIM yang hadir terbilang signifikan. Kehadiran mereka mendapat perhatian karena jarang sekali laga menghadirkan ribuan suporter away dengan pengelolaan keamanan yang tetap rapi.

“Kemarin itu informasinya sampai 5 ribu. Lima ribu dari PSIM. Dan rasanya ya mudah-mudahan rekomendasi dari liga melihat baiknya penonton yang hadir,” kata Ferry Paulus.

Ungkapan Ferry memantik harapan bahwa ketertiban suporter tandang dapat menjadi dorongan pencabutan regulasi larangan suporter away. Ia menyiratkan bahwa perubahan regulasi terbuka jika tren keamanan terus positif.

“Terutama tim tamu, juga bisa mendorong regulasi itu dicabut, mungkin dengan beberapa syarat atau syarat tertentu kali, berdasarkan keinginan atau ketetapan dari kepolisian. Saya pikir skenarionya banyak lah untuk bisa diolah ke arah sana,” jelas Ferry.

Optimisme menguat bahwa I.League dan kepolisian dapat menyusun skenario pencabutan larangan melalui model rule by case dan sistem bersyarat. Pilihan regulasi bersyarat dianggap lebih relevan dibanding pelarangan total di semua laga.

Pertandingan Persija kontra PSIM juga mencatat sejarah baru bagi Super League 2025/2026. Laga tersebut berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Macan Kemayoran.

Sebanyak 56.150 penonton hadir langsung di SUGBK dan menciptakan lautan oranye yang membakar semangat Persija. Angka ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang laga Persebaya kontra Persija dengan catatan 33.432 penonton.

.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

18 hours ago
21 hours ago
22 hours ago
1 day ago

LAINNYA
x
x