Soal Transfer Data Pribadi ke AS, Komisi I Minta Pemerintah Berpegang Teguh Pada Undang-Undang PDP

TODAYNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menanggapi soal kesepakatan transfer data pribadi warga Indonesia ke Amerika Serikat (AS) yang menjadi salah satu point kesepakatan dalam negosiasi tarif dagang.

Dave mengatakan, apapun kesepakatan dalam negosiasi tersebut, ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang harus ditegakkan.

Baca Juga

2 hari  lalu

Komisi II soal Usulan Pilkada Lewat DPRD: Masih Dalam Koridor Konsitusi

45 Dhanis Iswara

“Mengenai penyimpanan data pribadi yang harus diingat bahwa kita juga memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, jadi kesepakatan apapun yang dibuat dengan negara manapun, ya harus sesuai dengan Undang-Undang yang kita miliki,” kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Namun terkait teknis isi perjanjian dalam negosiasi itu, Dave mengaku belum membaca secara detail dan belum mendapat penegasan dari pemerintah mengenai hal ini.

“Ya ini kan kita baru terima ya. Saya juga jujur belum membaca secara detail, saya baru melihat press release-nya dari White House bahwa mengenai penyimpanan data pribadi,” ujarnya.

Baca Juga

4 hari  lalu

Terbukti Tidak Netral di Pilkada 2024, DKPP Berhentikan Ketua Bawaslu OKU dari Jabatan Ketua

74 Dhanis Iswara

“Saya belum bisa bilang, karena saya masih nunggu penegasan dari pemerintah, teknisnya sejauh mana. Akan tetapi undang-undang itu yang harus dijalankan dan diterapkan,” tambahnya menegaskan.

Seperti diketahui, pihak Gedung Putih mengungkapkan bahwa AS dan Indonesia telah mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja perjanjian perdagangan yang salah satunya adalah terkait perlindungan data pribadi warga Indonesia.

“Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk memindahkan data pribadi dari wilayahnya ke Amerika Serikat melalui pengakuan Amerika Serikat sebagai negara atau yurisdiksi yang menyediakan perlindungan data yang memadai,” tulis Gedung Putih dalam Lembar Fakta bertajuk Amerika Serikat dan Indonesia Mencapai Kesepakatan Perdagangan Bersejarah, dikutip Kamis (24/7).

53 Total Count