Jakarta – Piala Presiden Esports 2023 mengadakan program bertajuk Esports Next. Dalam program ini, penyelenggara menyalurkan sumbangan ke sekolah untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam ekosistem Esports.
Adapun kunjungan dilakukan ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Ciomas, Bogor. Kunjungan tersebut dihadiri perwakilan Kantor Staf Presiden (KSP); Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek); serta Piala Presiden Esports.
Agung Hardjono selaku Tenaga Ahli Utama Bidang Olahraga KSP mengungkapkan program ini sebagai komitmen untuk mengembangkan ekosistem Esports Indonesia. Tidak hanya dari segi atlet profesional, melainkan juga SDM di dalam lingkup tersebut.
“Ini merupakan bagian dari program kinetik untuk promosi, dan memang dari pertandingan atau event esports ini memang kita menekankan bagaimana dengan adanya event itu bisa memberikan manfaat untuk pengembangan ekosistem esport atau digital di Indonesia,” kata Agung.
“Jadi setiap event (esports) bisa berkontribusi untuk mengembangkan ekosistem dalam perkembangan SDM, dan ini merupakan visi dari Pak Presiden bagaimana nanti di 2045, di tahun Indonesia Emas, banyak tenaga teknologi informasi yang cukup mumpuni karena ini merupakan pilar daripada kemajuan bangsa,” sambungnya.
Esports, yang sangat menarik anak muda, diharapkan bisa membuka ketertarikan bagi mereka untuk ikut terlibat sebagai talenta di dalam ekosistem olahraga tersebut yang kerap berkaitan dengan teknologi dan multimedia. Beberapa aspek di antaranya adalah animasi, pemrograman, pengembangan gim, hingga penyiaran.
“Sehingga ada sebagian dari pendapatan atau paling enggak dari event itu yang dikontribusikan untuk pengembangan ekosistem, khususnya pengembangan di dalam SDM-nya, SDM bidang animasi, SDM bidang programming, SDM bidang game developer,” jelas Agung.
Agung menambahkan, hadirnya sekolah vokasi (SMK) multimedia yang memiliki Kurikulum Merdeka Belajar, serta ikut menaungi para siswa untuk mempelajari studi tersebut diharapkan bisa mencetak sumber daya unggul dan siap kerja.
“Bagaimana kurikulum itu bisa menyesuaikan apa yang menjadi passion dari siswanya, sehingga kurikulumnya bisa di-adjust, disesuaikan, tapi tidak mengurangi target-target dari skill yang harus dimiliki siswa tadi. Di sisi lain, siswa itu bisa berkembang sesuai dengan passion-nya,” ujar Agung.
Agung pun menilai, SMK multimedia yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang untuk berkarya dan belajar di sekolah, diharapkan juga bisa mendukung sisi teknis dan kemampuan non-teknis seperti kerja sama tim, komunikasi, dan kreativitas.
Ia mengatakan, hal-hal tersebut turut membantu mereka ketika pada akhirnya terjun di dunia kerja atau industri yang berkaitan dengan jurusan mereka di sekolah.
“Itu memberi kesempatan siswa untuk bagaimana mereka kerja secara kelompok sehingga soft skill dari siswa seperti komunikasi, mencari referensi, bisa dilakukan secara mandiri, sehingga memang fasilitas yang dipakai untuk mendukung proses pembelajaran dengan cukup baik,” ucap Agung.
“Kontribusi dari (event) esports tadi (diharapkan) memberikan bantuan untuk lebih memperkuat fasilitas pembelajaran tadi untuk bisa lebih baik atau lebih lengkap lagi, sehingga siswa nanti bisa lebih berkiprah lagi di dalam dunia industri digital dan industri game,” ujarnya menambahkan. (MZH)