x

Kinerja Komunikasi Direktorat PAI Menguat, Publik Apresiasi Program Pendidikan Agama Islam

waktu baca 3 menit
Senin, 29 Des 2025 19:38 5 Azis Arriadh

TODAYNEWS.ID – Kinerja komunikasi publik Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, menunjukkan tren yang semakin menguat sepanjang periode 23 Desember 2024 hingga 23 Desember 2025. Hal ini tercermin dari tingginya eksposur media, luasnya jangkauan informasi, serta dominasi sentimen positif dalam percakapan publik di media daring dan media sosial.

Berdasarkan hasil pemantauan media (media monitoring) dan analisis percakapan digital (social listening), Direktorat PAI tercatat memperoleh 229 penyebutan di berbagai kanal digital. Penyebutan tersebut berasal dari media daring nasional dan lokal, serta berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok. Dari total tersebut, jangkauan media sosial mencapai sekitar 2,2 juta akun unik, dengan tingkat keterlibatan publik atau engagement sekitar 9.000 interaksi.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menilai capaian tersebut menunjukkan efektivitas komunikasi kebijakan pendidikan Islam yang semakin baik dan terarah.

“Data ini memperlihatkan bahwa kebijakan dan program pendidikan Islam semakin dikenal, dipahami, dan mendapat perhatian luas dari masyarakat. Ini menjadi indikator penting bahwa upaya kami dalam membangun komunikasi publik yang terbuka dan partisipatif berjalan dengan baik,” ujar Amien Suyitno di Jakarta (23/12)

WhatsApp Image 2025-12-29 at 19.19.42

Infografis kinerja komunikasi publik Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, periode 23 Desember 2024–23 Desember 2025, yang menunjukkan dominasi sentimen positif, jangkauan audiens luas, serta efektivitas kanal digital seperti Instagram dan YouTube dalam menyebarluaskan kebijakan dan program pendidikan Islam. (Foto: Dok. Kemenag)

Menurut Dirjen Suyitno, komunikasi publik bukan sekadar penyampaian informasi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam membangun kepercayaan dan memastikan kebijakan berdampak nyata bagi masyarakat.

“Kami menempatkan komunikasi sebagai instrumen strategis untuk menjembatani kebijakan dengan kebutuhan publik. Informasi harus sampai secara utuh, tidak terpotong, dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Hasil analisis sentimen menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen percakapan publik bernada positif, sementara sentimen negatif berada pada kisaran yang sangat kecil dan bersifat insidental. Sentimen positif tersebut banyak berkaitan dengan program strategis Direktorat PAI, antara lain Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAI, PAI Fair 2025, penguatan literasi dan asesmen keagamaan, serta berbagai program peningkatan mutu madrasah dan pendidikan tinggi keagamaan Islam.

Analisis emosi publik juga memperlihatkan dominasi emosi apresiasi dan optimisme, tanpa adanya indikasi emosi negatif yang bersifat masif, seperti ketakutan atau resistensi. Hal ini menandakan stabilitas reputasi Direktorat PAI di ruang publik.

Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menyampaikan bahwa capaian positif tersebut tidak terlepas dari konsistensi Direktorat PAI dalam mengomunikasikan kebijakan dan program secara berkelanjutan.

“Kami berupaya memastikan setiap kebijakan dan program Direktorat PAI disampaikan secara jelas, terbuka, dan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan, khususnya guru, peserta didik, dan satuan pendidikan,” kata Munir.

Ia menjelaskan bahwa media sosial kini menjadi kanal strategis dalam membangun kedekatan dengan publik, terutama generasi muda dan pendidik yang aktif di ruang digital.

“Platform seperti Instagram dan YouTube terbukti efektif dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan publik. Karena itu, kami terus mengembangkan konten visual dan video yang informatif, edukatif, dan humanis,” lanjutnya.

Munir menambahkan, Direktorat PAI juga terus memperkuat narasi kebijakan agar isu-isu teknis dapat dipahami dengan lebih sederhana oleh masyarakat luas, tanpa mengurangi substansi kebijakan itu sendiri.

Secara geografis, mayoritas percakapan publik berasal dari wilayah Indonesia dengan dominasi penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi Direktorat PAI telah menjangkau audiens utama secara tepat sasaran, yakni pendidik, peserta didik, pengelola satuan pendidikan keagamaan, serta para pemangku kepentingan pendidikan Islam di tingkat nasional.

Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi publik yang transparan, responsif, dan berorientasi pada pelayanan. Penguatan komunikasi ini diharapkan dapat mendukung keberhasilan program-program pendidikan agama Islam sekaligus memperkokoh kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah di bidang pendidikan keagamaan.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

5 hours ago
7 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x