BANDUNG, todaynews.id – Dedi Mulyadi beberkan fokus utama setelah sah menjadi Gubernur Jabar. Salah satu fokusnya yakni pembangunan infrastruktur.
Dedi Mulyadi memiliki target bahwa pembangunan infrastruktur akan selesai dalam waktu satu tahun ke depan.
“Pertama sebagai bentuk akselerasi kepemimpinan yang saya pimpin hari ini, baik akselerasi personal, akselerasi program, maupun akselerasi politik,” ujanya usai Sertijab di DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat (21/2/2025).
Ia membeberkan ada tiga fokus yang harus dibangun dalam membangun sebuah daerah. Pertama, secara personal harus dekat.
Kedua, secara administratif harus baik. Ketiga, secara politik harus akomodatif.
“Saya sudah menyampaikan isi-isi pikiran saya tadi, dan isi pikiran itu sudah ada dalam visi dan misi, yang kemudian nanti akan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” bebernya.
Infrastruktur Selesai Tahun 2026
Target pertama, lanjutnya, infrastruktur jalan di Provinsi Jawa Barat, yang harus selesai pada 2026. Setidaknya, peningkatan kualitas dan kuantitas harus tuntas 100 persen.
“Kualitas, berarti bahan material jalannya harus ditingkatkan karena kondisi masyarakat dan kendaraannya sudah berbeda. Kuantitas berarti lebarnya harus ditambah, karena saat ini beberapa wilayah di Jawa Barat sudah menjadi wilayah industri,” tuturnya.
“Harus memberikan layanan yang baik, dan jalan bukan hanya sekadar jalan. Nantinya, jalan harus 100 persen menjamin keamanan pengendara dengan adanya marka jalan, CCTV, PJU, ruang-ruang estetik, dan gapura, yang semuanya terintegrasi,” sambungnya.
Ia pun akan membentuk command center di setiap kabupaten/kota untuk mengendalikan infrastruktur transportasi di Jawa Barat. Tentunya ada beberapa kerangka yang dibangun.
Pertama, menguatkan transportasi darat. Lalu kedua, menjajaki transportasi udara dan ketiga, menjajaki transportasi kereta.
“Kami akan mengembangkan monorel di Kota Bandung dan sekitarnya, seperti Cimahi, Kabupaten Bandung, Sumedang, dan wilayah lain di Jawa Barat,” ujarnya.
“Saya bermimpi Jawa Barat terkoneksi kembali dengan jalur kereta yang sebenarnya sudah ditinggalkan sejak masa pemerintahan Belanda. Tinggal mengaktivasi sistem ini kembali,” tambahnya.
Tak Gunakan Konsep 100 Hari Kerja
Di masa kepemimpinannya, Dedi tidak akan menggunakan konsep 100 hari kerja. Baginya, bekerja tidak dihitung dengan hari.
“Yang jelas, minggu depan kami akan mengakselerasi perubahan komposisi belanja di Provinsi Jawa Barat, dari belanja murni menjadi belanja yang sesuai dengan visi-misi. Targetnya, pada bulan Maret, proses lelang pemerintah provinsi sudah mulai berjalan,” tutupnya. (Mohammad)
154 Total Count