Jakarta – HIPKA, atau Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) menggelar Rakernas 2023, dengan tema ‘Membangun Sinergi HIPKA dengan Industri Keuangan sebagai Inkubator Konglomerat Muslim’, serta melantik 532 anggota baru dari berbagai sektor bisnis dan klaster usaha, di 38 provinsi di seluruh Indonesia, pada Selasa (8/2), di Jakarta.
Bendahara Umum BPP HIPKA Mohammad Rafil Perdana yakin, jika pertumbuhan ekonomi RI di 2023 tercapai.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 sebesar 5,3 persen, sejalan dengan proyeksi pada rentang 4,7 persen hingga 5,1 persen dari berbagai lembaga internasional.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 tercatat 5,31 persen (yoy). Angka ini meroket jauh dari capaian di tahun 2021 yang tumbuh 3,69 persen (yoy).
Rafil berharap agar HIPKA hadir sebagai inkubator bisnis para calon konglomerat muslim, di Indonesia.
Ia juga memastikan, jika HIPKA terus berupaya membuka akses jalan, bagi para anggotanya dan pebisnis di Tanah Air.
“Kami berusaha membuka akses sebesar-besarnya bagi para anggota HIPKA maupun para pebisnis lain, yang ingin mendapatkan akses, dari jasa keuangan atau yang lainnya. Kami mencoba hadir. Dan bukti nyata kami berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia,” ujar Rafil.
Dalam acara ini, Ketua Dewan Penasihat BPP HIPKA Jusuf Kalla, melantik Ketua Umum BPP HIPKA Kamrussamad dan sejumlah pejabat BPP HIPKA, dalam Rapat Kerja Nasional dan pelantikan pengurus HIPKA, periode 2023-2028 di Jakarta.
Acara pengukuhan anggota baru HIPKA angkatan I tahun 2023 ini, merupakan bukti nyata peran HIPKA dalam mendorong lahirnya pengusaha handal dan berdaya saing.
HIPKA merupakan organisasi bisnis dari kalangan pengusaha muslim yang berhimpun di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Berdirinya HIPKA dilatarbelakangi kebutuhan bagi warga Korps Alumni HMI (KAHMI) yang memiliki SDM akademis intelektual untuk mengembangkan potensi yang dimiliki selama ini.
Setiap tahun, sedikitnya ada 2,000 alumni HMI yang secara otomatis menjadi anggota KAHMI. Para alumni tersebut telah berhasil berkontribusi kepada bangsa dalam berbagai bidang.
Potensi inilah yang ingin dibangun dalam kancah entrepreneurship yang sangat dibutuhkan negara untuk menciptakan kader dan pelaku bisnis di seluruh pelosok Tanah Air. (mak)