JAKARTA – Kemenangan Persiba Balikpapan 2-0 di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (10/12) diwarnai oleh kericuhan yang dipicu akibat pemain belakang Persipal Palu.
Usai peluit panjang ditiupkan pertanda pertandingan selesai terjadi kejadian kontroversial yang mengakibatkan kericuhan pecah di pertandingan tersebut.
Kejadian ini akibat dari pemain belakang Persipal, Engelberd Sani melanggar keras pemain muda U-20 milik Persiba Balikpapan, Jovanni Renaldi.
“Pemicunya Engelberd Sani, setelah wasit meniup peluit panjang ia mengejar dan menendang Jovanni,” ungkap Rahmad Sumanjaya sekretaris tim Persiba Balikpapan kepada apahabar.com, Senin (11/10).
Terlihat dari pantauan apahabar.com dari video yang diberikan pihak Persiba Balikpapan, Engelberd Sani menendang kaki Jovanni yang membuat dirinya terpicu emosi sehingga terjadi keributan.
Pihak official Persiba sendiri juga masuk kedalam lapangan dan berusaha melerai Engelberd Sani dan Jovanni Renaldi.
“Setelah Engel mengejar dan mengambil kaki jovanni, jovanni terlihat seperti mau membalas, tapi keburu dipisah asisten pelatih persiba,” imbuh Rahmad Sumanjaya.
Namun naas disaat itu kericuhan pecah antara kedua kubu Persiba maupun Persipal sehingga bentrok terjadi.
Adapun menurut keterangan dari Rahmad Sumanjaya, saat upaya melerai tengah berlangsung justru pemain asing berdarah Brazil, Thales Lima masuk dan menendang official Persiba Balikpapan.
“Pemain asing Persipal Palu ikut masuk, nendang asisten pelatih Persiba dan Yusuf Efendi, ya sudah jadi rusuh sedikit,” kata Rahmad Sumanjaya.
Selain itu Rahmad juga mengatakan bahwa salah satu Dokter tim Persiba Balikpapan juga mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu pemain Persipal usai laga tersebut.
“Dokter tim Persiba juga dihajar oleh kiper cadangan Persipal tanpa sebab,” pungkas Rahmad Sumanjaya.
Kejadian kericuhan antara kedua pihak Persiba Balikpapan dan Persipal sangat disayangkan para pecinta sepakbola Indonesia.
Kejadian dramatis ini menunjukkan betapa panasnya persaingan di dunia sepak bola, bahkan hingga melibatkan tindakan kekerasan di luar pertandingan. (sat)