TODAYNEWS.ID – Danny Kosasih bukan orang sembarangan. Tokoh olahraga dunia mengantarkannya pulang menghadap Yang Maha Kuasa.
Pada acara prosesi Ibadah Penghiburan, Penutupan Peti, dan Malam Kembang di Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, minggu malam (8/9), tampak FIBA Central Board Member Erick Thohir, perwakilan Federasi Bola Basket Malaysia Wong Wing Wai yang menjabat ketua bagian kompetisi, dan Wakil Ketua Komisi IV DPR Budisatrio Djiwandono.
Tampak juga Ketua BTN Perbasi Syailendra Bakrie, Tim Basket U18 yang baru saja selesaikan pertandingan di FIBA U18 Asia Cup 2024 Yordania, para ketua Pengprov Perbasi, para pengurus PP Perbasi, dan kerabat serta rekan almarhum.
Jenazah Danny Kosasih yang lahir pada 1955 lalu dengan nama Kho Poo Thai ini disemayamkan di Grand Heaven sejak meninggal karena jantung pada Kamis malam (5/9) pukul 21.15 WIB. Kemudian jalani penutupan peti pada Minggu (8/9), dan ibadah pelepasan juga kremasi pada Senin (9/9).
Karangan bunga yang memberikan ucapan belasungkawa berjejer dari lantai pertama saat masuk area parkir lantai 3 dan lantai 2 tempat bersemayamnya Danny Kosasih. Karangan bunga itu datang dari beberapa kementrian seperti Menpora, pengusaha, klub bola basket, para sponsor, dan pengurus pengprov serta federasi bola basket luar negeri.
“Bagi saya, Bapak Danny Kosasih ini adalah Bapak bola basket Indonesia karena dia suka membantu tidak hanya bola basket di sekitarnya tapi juga negara lain. Dia suka memberikan pendapat dan masukan-masukan yang positif bagi kebaikan bola basket,” terang Ketua Bidang Kompetisi Federasi Bola Basket Malaysia Wong Wing Wai.
“Bahkan di saat-saat sebelum memasuki ruang operasi, kami masih membahas tentang dunia basket. Beliau ingetin anak buahnya untuk mengurus beberapa hal yang tertunda,” terang Penanggung Jawab Timnas Putri Christopher Tanuwidjaja.
Karena itu, FIBA Central Board Member Erick Thohir mengakui bahwa bola basket Indonesia sangat kehilangan sosok seperti Danny Kosasih. Ini karena dia termasuk ketua umum yang total dalam menjalankan tugasnya dalam memajukan bola basket.
“Bola basket kehilangan tokoh yang sangat penting. Di masa kepengurusan Pak Danny Kosasih, bener-bener bola basket Indonesia berada di era keemasan,” terang Erick Thohir, FIBA Central Board Member.
“Kita mendapat medali emas putra-putri (SEA Games) jadi tuan rumah kejuaraan dunia. Ini sulit dilupakan, tapi kembali kita sebagai manusia kita justru harus terus membangun. Nanti jangan beliau meninggalkan dunia basket, dunia basket tidak ada keberlanjutan,” ingat Erick yang juga Menteri BUMN ini.
Sekjen PP PERBASI Nirmala Dewi mengakui kepemimpinan Danny Kosasih di bola basket Indonesia. Totalitasnya membuat semua Pengprov merasa diperhatikan dan diayomi.
Ini karena Danny yang karib disapa Susuk tersebut selalu mengunjungi Pengprov. Bukan hanya itu, hampir semua kantor pengurus kota dan kabupaten juga pernah disinggahinya.
“Sosok Susuk ini adalah sosok yang sangat concern, dan sangat-sangat cinta dengan pekerjaannya. Saya sudah banyak melihat federasi-federasi lain, tapi Susuk sangat luar biasa fokus sekali,” terang Nirmala.
“Dan di hari-hari terakhirnya pun dia berada di tengah-tengah masyaralat basket Indonesia dan ini jadi sesuatu yang berbeda ya bagi kami. Sesuatu yang jadi panutan bagi kita semua,” lanjut Nirmala Dewi.
Nirmala menjelaskan bahwa banyak keinginan Danny Kosasih yang belum terwujud. Untuk jangka pendeknya, dia ingin melihat anak-anak kecil, anak-anak basket lebih cinta dunia basket.
“Dan sebenernya, Susuk ingin sekali dateng ke peresmian FIBA Office. Rencananya akan dilakukan peresmian bulan ini,” jelasnya.
Namun demikian, meski dalam suasana berkabung roda organisasi tetap harus berjalan. Karena itu, pengurus Perbasi akan segera melakukan rapat pleno untuk menentukan arah organisasi ke depan.
“Yang akan kita lakukan adalah, secara aturan di organisasi, jika ketum berhalangan tetap maka kita akan segera menggelar rapat pleno untuk menentukan ketua umum Plt dan itu akan kita lakukan sesegera mungkin. Rencananya dilaksanakan Senin sore (9/9), setelah kremasi Susuk untuk menjaga keberlangsungan organisasi,” terang Nirmala Dewi.
“Kemudian selanjutnya adalah membahas kesiapan Munas. Sehingga nanti Munas berjalan dengan baik dan organisasi tetap berjalan dengan baik,” ucapnya.(*)