TODAYNEWS.ID – Menparekraf Sandiaga Uno memompa semangat para santri untuk memanfaatkan era digital. Baginya, era digital adalah sesuatu keniscayaan yang diharapkan para santri menguasai ilmunya.
Semangat itu diberikan Menparekraf dalam acara Santri Digitalpreneur Indonesia di Ponpes Al-Anwar 2, Rembang, Jawa Tengah, akhir pekan ini.
Diharapkan, kehadiran Santri Digitalpreneur Indonesia ini sebagai ruang _transfer knowledge_ kepada para santri untuk lebih mendalami ekosistem ekonomi digital. Dengan begitu, para santri tidak hanya mampu berdakwah di platform digital, tapi menjadi wirausaha yang dapat memberikan manfaat yang lebih luas.
“Tahu saja tidak cukup, kita harus bertindak. Ingin saja tidak cukup, kita harus bergerak. Untuk itu, saya tantang santri menjual produk kepada khalayak dengan mempromosikan produknya selama 30 detik,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Karena itu, Menparekraf dalam kesempatan itu juga menantang para santri khususnya peserta Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Kabupaten Rembang untuk praktik langsung cara mengiklankan produk ekonomi kreatif secara efisien, efektif, dan mampu menarik minat pembeli.
Sandiaga pun memilih dua produk UMKM yang akan dipromosikkan dan memanggil pemilik dari dua produk tersebut. Yakni produk peci Goni milik Amanu dan produk makanan ringan ‘Tela Chips’ milik Dian Fajrun Akmal.
Ketika Amanu mempromosikan peci goni miliknya. Ia menjelaskan mengenai produk yang dijual dan keunggulan produknya.
“Kita bergerak di pembuatan peci goni ketika masa COVID-19. Pada saat UMKM banyak yang menyusut, lalu kita melihat ada peluang di limbah yaitu limbah goni yang asalnya tidak bernilai kita buat bisa bernilai jual,” ujar Amanu.
Menparekraf Sandiaga langsung memberikan respons terhadap Amanu. Menurutnya, Amanu sudah bisa melakukan promosi dengan baik, akan tetapi informasi yang disampaikan belum sepenuhnya diberikan kepada khalayak.
“Tadi presentasinya bagus, nilainya di atas 9. Tapi ada beberapa yang kurang. Mengenai harga. Berapa harganya? Bagaimana cara belinya? Jadi menjual produk itu yang harus diperhatikan adalah _what_ (produk apa yang dijual), _where_ (dimana bisa membeli produknya), _how much_ (berapa harganya), dan _superiority_ (keunggulan produk seperti apa),” kata Menparekraf.
Pengasuh PP Al Anwar 2, Sarang Rembang, KH. Abdullah Ubab Maimoen Zubair menyampaikan bahwa pihaknya turut senang atas kehadiran Menparekraf Sandiaga di Kabupaten Ngawi yang membawa semangat baru melalui program Santri Digitalpreneur Indonesia 2023. Supaya para santri memiliki pengetahuan yang cukup di era digital.
“InsyaAllah santri lebih siap untuk menghadapi hidup yang modern. Semoga ini bisa berlanjut untuk berdakwah, mengembangkan ilmu, menguatkan iman demi kebahagiaan dunia dan akhirat,” katanya.(*)