TODAYNEWS.ID – Ini info penting untuk para tenaga pengajar di Indonesia. Ini setelah Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag kembali merilis sejumlah pelatihan baru di Massive open Online Course (MOOC) Pintar.
Pelatihan baru ini terbuka untuk diikuti secara daring oleh para guru, kepala madrasah, pengawas, dosen, pemerhati pendidikan, dan masyarakat umum yang berminat.
Tujuh pelatihan tersebut fokus pada peningkatan nilai numerasi dan literasi.
Untuk aspek Numerasi, ada 1) Asesmen Numerasi Kelas Awal; 2) Pemanfaatan Tools Online untuk Pembelajaran Aktif; serta 3) Ide Praktis Pembelajaran dan Permainan Numerik.
Untuk aspek Literasi, ada 1) Asesmen Awal Pembelajaran Literasi; 2) Pembelajaran terdiferensiasi dengan Keterampilan Membaca Dekoding dan Pemahaman; 3) Membaca Bersama dan Membaca Terbimbing untuk Kelas Awal; dan 4) Implementasi Kurikulum Merdeka.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Amien Suyitno mengajak para guru, kepala madrasah, dosen, dan siapapun yang berminat untuk memanfaatkan pelatihan ini.
“Tujuh pelatihan Literasi dan Numerasi ini sangat bagus dan sangat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan ke depan. Jadi, sila ikuti, sila dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tuturnya di Jakarta sebagaimana dilansir situs resmi Kemenag.
Menurut Suyitno, pelatihan literasi dan numerasi ini sangat penting karena berkaitan erat dengan peningkatan nilai PISA (Programme for Internasional Student Assessment) Indonesia yang harus ditingkatkan.
“Nilai PISA negara kita yang diukur dari kualitas literasi, numerasi, dan sains, rendah dan stagnan. Sejak keikutsertaan Indonesia dari 2000 hingga 2022, nilainya secara rata-rata stagnan, tidak ada peningkatan signifikan,” ujarnya.
“Antara 2000 dengan 2018, bedanya hanya jumlah partisipasi siswa saja. Tahun 2000 ada 46% siswa berusia di bawah 15 tahun yang berpartisipasi, sedang tahun 2018 ada 85%,” ungkapnya.
Suyitno meminta agar semua guru bisa mengikuti pelatihan literasi dan numerasi.
“Para guru harus mengikuti pelatihan literasi dan numerasi ini, karena skor anak-anak kita yang 100 poin di bawah rata-rata mengindikasikan bahwa kemampuan literasi, berhitung dan sains mereka tertinggal 2,5 tahun dibanding anak-anak 15 tahun di negara-negara OECD (Red: Organization for Economic Cooperation and Development),” tegasnya.
Terpisah, Kepala Pusdiklat tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki menyampaikan bahwa pelatihan literasi dan numerasi ini akan dimassifkan melalui platform Pintar.
Menurutnya, semua guru harus memiliki kemampuan meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik, mulai dari asesmen awal, pengelompokan anak dalam pembelajaran berdasarkan kemampuannya, hingga pemanfaatan tools dalam literasi dan numerasi.
“Semua guru harus memiliki kemampuan mengembangkan literasi dan numerasi peserta didiknya, karena ini adalah modal paling dasar dalam pendidikan. Jika literasi dan numerasi peserta didik bagus, maka pengembangan pengetahuan selanjutnya akan mudah,” jelasnya.
Pelatihan Literasi dan Numerasi ini diselenggarakan dengan menggunakan metode MOOC (Massive open Online Course) Pintar, berbasis kemandirian peserta.
“Para guru, kepala, dosen, dan siapapun yang ingin mengetahui bisa mendaftar sendiri di pintar.kemenag.go.id, belajar sendiri, mengerjakan tugas sendiri, menjawab soal sendiri, dan mengunduh sertifikat sendiri,” ucapnya.
Pendaftaran pelatihan dibuka dari 12-18 September 2023. Pelatihan dilaksanakan dari 19 – 30 September 2023.(*)