Jakarta – Penyanyi Putri Ariani memimpin deklarasi pemilu akses ramah disabilitas. Putri mengajak semua pihak menegakkan keadilan pada Pemilu 2024.
Acara deklarasi berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (6/7/2023). Acara ini kolaborasi Bawaslu RI, Komisi Nasional Disabilitas, hingga Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas.
Putri kemudian membacakan naskah deklarasi. Deklarasi kemudian diikuti oleh para hadirin.
“Deklarasi pemilu akses ramah disabilitas. Berkolaborasi untuk pencegahan, pengawasan, dan menindaklanjuti segala pelanggaran yang terjadi pada hak-hak politik disabilitas pada pemilu serentak tahun 2024 secara inklusif,” ujar Putri dalam konferensi pers.
Deklarasi ini juga berkomitmen agar pemilu aman. Selain itu, menekankan komitmen pemilu yang aksesibel bagi penyandang disabilitas.
“Berkomitmen mendukung pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, serta tanpa hoax, ujaran kebencian, politisasi SARA, dan politik uang. Serta berkomitmen mendukung pemilu yang aksesibel, nondiskriminasi, dan inklusi bagi penyandang disabilitas. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman yang benar dan sama tentang kesetaraan penyandang disabilitas dan ragamnya di sektor kepemiluan,” ujar penyanyi cantik, Putri Ariani.
Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty menjelaskan alasan digelarnya deklarasi ini. Lolly menyebut deklarasi ini sebagai salah satu bentuk untuk melakukan refleksi terhadap pemilu sebelumnya.
“Deklarasi ini sesungguhnya refleksi Bawaslu berkenaan dengan bagaimana hak teman-teman, sahabat-sahabat disabilitas dalam kontestasi kepemiluan kita sering kali belum mendapatkan. Kalau kita lihat 2019 daftar pemilih yang itu disabilitas adalah 1,2 juta, dalam penetapan DPT yang telah dilakukan oleh KPU dengan sejumlah catatan, pemilih disabilitas ada di angka 1,1 juta. Artinya mundur, turun,” tutur Lolly.
Lolly menyebut Bawaslu mencatat, pada Pemilu 2024, masih ada TPS yang tidak ramah terhadap disabilitas. Dia berharap pada 2024 tidak ada lagi TPS yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Dari 2019 Bawaslu mencatat ada 2.366 TPS yang tidak aksesibel atau tidak ramah terhadap disabilitas. Harapan kita 2024 tidak ada lagi TPS yang tidak ramah disabilitas. Apakah ini mungkin? Mungkin karena kita sekarang semua ada di garda terdepan. Itulah yang kami sebutkan bahwa deklarasi ini tidak hanya sekedar menjadi deklarasi formalitas, tetapi deklarasi pemilu akses ramah disabilitas menjadi momentum bagi Indonesia bahwa pemilu 2024 haruslah berbeda,” tutur dia.
Lolly berharap tak ada lagi warga yang kehilangan hak pilih pada 2024, termasuk hak penyandang disabilitas. Tidak ada bedanya sama sekali dan semua warga negara tidak diperbolehkan untuk kehilangan hak pilihnya. (sat)