TODAYNEWS.ID – Generasi muda akan menjadi garapan Badan Pangwas Pemilu (Bawaslu) RI daalm rangka sukseskan pelaksanaan Pemilu 2024. Ini karena berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah generasi muda mencapai 56 persen!
Dengan prosentse itu, total pemilih generasi milenial mencapai 66.822.389 atau 33,6 persen dan pemilih generasi Z mencapai 46.800.161 atau 22,85 persen.
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengatakan peran generasi muda sangat penting, terlebih jumlahnya mendominasi dari DPT nasional yang berjumlah 204.807.222 pemilih. Aktifnya generasi muda bagi Herwyn tak cukup sekadar ikut mencoblos, namun turut berperan menciptakan pemilu yang terlegitimasi serta berintegritas.
“Pemilu yang terlegitimasi membutuhkan peran-peran kita, peran generasi muda,” cetusnya dalam Diskusi Publik yang digelar DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) bertema Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Bersih, Damai, dan Berintegritas di Jakarta, Senin (3/7/2023).
Herwyn menjelaskan generasi muda bisa berperan sebagai pengkoreksi kualitas pelayanan publik, termasuk lembaga penyelenggara pemilu. Dia meyakini Pemilu 2024 yang terlegitimasi akan diterima semmua pihak sekaligus supaya mencegah gerakan pembangkangan politik.(*)
“Ini juga akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat berjalan dengan baik,” kata peraih doktoral dari Universitas Brawijaya itu.
Herwyn mengatakan secara pribadi generasi muda terlibat secara aktif minimal mengetahui pelaksanaan Pemilu 2024, apa-apa yang tidak boleh dilakukan, termasuk turut ambil bagian menjadi agen-agen masyarakat yang nantinya mensosialisasikan pengawasan pemilu.
Sedangkan secara kelembagan, lanjutnya bisa terlibat secara langsung dan aktif melalui program kerja masing-masing. Yang lebih penting, menurut Herwyn harus menjadi lembaga pemantau pemilu. “Generasi muda juga bisa terlibat aktif menjadi penyelenggara pemilu,” kata dia.(*)