Uskup Agung Jakarta Sebut Pemerintahan Prabowo Hadapi Sejumlah Tantangan dan Persoalan Ekonomi

TODAYNEWS.ID – Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, mengatakan bahwa sepanjang Tahun 2025 merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia dan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Tahun 2025 adalah tahun penuh rahmat sekaligus tantangan. Pemerintahan baru sudah bekerja lebih dari satu tahun,” kata Kardinal Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2025).

Baca Juga

6 jam  lalu

Info Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Selama Libur Natal dan Tahun Baru

6 Afrizal Ilmi

Menurut Kardinal Suharyo pemerintahan saat ini mengalami sejumlah tantangan yang semakin kompleks.

“Tantangan akan kesejahteraan, demokrasi, perlindungan hak asasi, pemerintahan yang bersih, hukum yang adil dan kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang semakin besar,” ungkapnya.

Selain tantangan, kata Uskup Agung itu, pemerintah juga dihadapkan pada sejumlah persoalan ekonomi yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

Baca Juga

5 hari  lalu

DPR Dorong Percepatan Pengadaan Lahan Relokasi bagi Korban Bencana Sumatera

8 Dhanis Iswara

“Pemerintah juga dihadapkan pada persoalan ekonomi yang tidak kalah pelik. Kemiskinan, daya beli masyarakat melemah, lapangan kerja menyempit, ketimpangan pendapatan, ketidakadilan berbasis gender adalah masalah-masalah yang harus segera diselesaikan,” tuturnya.

Untuk itu, melalui semangat kelahiran juru selamat, Keuskupan Agung Jakarta berharap kepada para pemimpin yang memanggul mandat warga berdaulat untuk bekerja sebaik-baiknya mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama.

Keuskupan Agung Jakarta juga mengajak umat untuk berbela rasa membangun solidaritas kemanusiaan, memperjuangan keadilan dan kelestarian alam agar kita semua dapat melewati tantangan sulit ke depan.

“Marilah kita merayakan Natal dengan mewujudkan cinta konkret, kepada Tuhan dan Bangsa ini, melalui tindakan-tindakan solidaritas dan berbela rasa, terutama terhadap mereka yang menjadi korban ketidakadilan dan ketamakan kebijakan,” imbuhnya.