Mahfud MD Soroti Polemik Utang Whoosh dan Dugaan Mark Up
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Dok. Youtube Mahfud MDTODAYNEWS.ID – Polemik utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh kembali mencuat setelah pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa yang menolak membayar utang sebesar Rp116 triliun menggunakan APBN.
Menanggapi itu, mantan Menko Polhukam Mahfud MD menduga adanya kemungkinan mark up dalam pengadaan proyek Kereta Cepat Indonesia-China itu.
Menurutnya, sejak awal proyek kereta cepat tersebut sudah memang menyimpan sejumlah persoalan mendasar.
Seperti masalah biaya dan utang yang begitu besar, pengalihan kontrak dari Jepang ke China hingga isu pemecatan pejabat yang menolak proyek tersebut.
“Ada pula dugaan mark up dan pemecatan pejabat yang tidak setuju dengan proyek itu,” ungkap Mahfud dalam kanal Youtube miliknya, dikutip, Sabtu (25/10/2025).
Mahfud mengungkapkan fakta miris soal pembagian tenaga kerja di lingkup proyek KCIC itu.
Hal itu ia sebutkan saat membahas tulisan 4 tahun lalu mantan Direktur YLBHI, Agustinus Edy Kristianto atau AEK di mana menyebut proyek Whoosh ibarat ‘bom waktu’ yang siap meledak.
“Ada beberapa hal yang bisa dinukil dari tulisan AEK ini. Begini, dalam proyek itu saham Indonesia sebesar 60 persen dan china 40 persen,” kata Mahfud.
Naasnya, meski Indonesia memiliki saham lebih besar, para tenaga kerja dengan posisi penting justru banyak yang berasal dari pihak China.
“Pejabat strategisnya didominasi oleh pihak China seperti presiden komisaris, direktur keuangan, dan direktur tekniknya,” ungkapnya.
“Sekarang ini China sudah mulai mendapat keuntungan, sedangkan Indonesia masih menanggung utang yang bunganya saja sangat besar,” tambahnya.
Mahfud kemudian membawa data lain dari riset thepeoplesmap.net, ia menyebut bahwa ada perjanjian 24 ribu pekerja lokal yang harus diserap dari 39 ribu.
“Tapi dalam praktiknya, mayoritas manajemen top level adalah ekspatriat China. Sedangkan yang dari Indonesia sebagian besar hanya buruh-buruh kecilnya,” pungkas Mahfud.
2 Total CountPos terkait
Berita Favorit
