TODAYNEWS.ID – Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, menyampaikan apresiasinya terhadap sektor pariwisata yang telah berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah.
Hal tersebut diungkapkan Asep pada Sosialisasi Citra Pariwisata Kota Bandung Tahun 2025 di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika No.112.
Berdasarkan data tahun 2024, kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD Kota Bandung mencapai sekitar Rp900 miliar, dengan okupansi wisata mencapai 8 juta kunjungan per tahun.
Menurutnya, dengan hadirnya Kereta Cepat Whoosh yang memangkas waktu tempuh Jakarta–Bandung menjadi sekitar 1 jam, peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan semakin besar.
Asep juga terus mendorong penanganan sejumlah persoalan klasik seperti kemacetan, parkir liar, produksi sampah akhir pekan yang meningkat tajam, serta aspek keamanan dan kenyamanan wisatawan.
“Citra pariwisata yang baik tidak hanya dibangun lewat promosi dan desain visual, tetapi juga melalui pengalaman positif wisatawan saat datang ke Bandung,” ujarnya.
Asep berharap permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara komprehensif dan terintegrasi melalui koordinasi lintas dinas, termasuk Dinas Perhubungan, DLHK, Satpol PP, serta dukungan semua pemangku kepentingan pariwisata.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa menyatakan, penguatan promosi berbasis data dan pengembangan destinasi tematik di tiap kecamatan menjadi rekomendasi utama untuk mempertahankan bahkan meningkatkan daya tarik pariwisata Bandung.
Ia menyebut Pemkot Bandung untuk terus mengembangkan sektor budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif demi mendukung visi Bandung sebagai kota yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis.
Adi mengatakan, hasil kajian citra pariwisata menunjukkan Bandung tetap memiliki citra positif di mata wisatawan. Bandung dikenal sebagai kota kreatif, kuliner, dan heritage Asia-Afrika.
Namun, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi bersama, seperti kemacetan, kebersihan lingkungan, dan perlunya promosi yang lebih terintegrasi.
“Rekomendasi utama dari kajian ini adalah memperkuat promosi berbasis data melalui kanal digital yang mampu menjangkau wisatawan secara luas, serta mengembangkan destinasi tematik di tiap kecamatan untuk menonjolkan keunikan lokal,” ujar Adi Junjunan.
Langkah ini diharapkan dapat memperkaya ragam daya tarik wisata Bandung sekaligus memecah konsentrasi kunjungan di pusat kota.
Setiap kecamatan diharapkan mampu menonjolkan potensi unggulan yang khas, sehingga wisatawan memiliki lebih banyak pilihan destinasi.
Dengan strategi promosi digital terpadu dan pengembangan destinasi tematik di tiap kecamatan, Bandung diharapkan dapat mempertahankan citra positifnya sebagai destinasi wisata unggulan nasional dan internasional, sekaligus mendorong pemerataan manfaat ekonomi pariwisata bagi masyarakat di seluruh wilayah kota.
“Bandung memiliki pesona kuliner, belanja, sejarah, dan kreativitas yang luar biasa. Dengan dukungan teknologi digital dan penguatan destinasi lokal, Bandung akan semakin memikat wisatawan,” katanya. ***
3 jam lalu
https://shorturl.fm/1TQ7u