TODAYNEWS.ID — Perjalanan karier bulutangkis Alwi Farhan dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu terasa begitu cepat. Dari kapten tim muda Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2023, kini keduanya sama-sama debut di level senior pada Kejuaraan Dunia 2025.
Felisha lebih dulu memastikan tiket melalui undangan. Sementara Alwi menyusul setelah berhasil lolos pada pekan-pekan terakhir menjelang keberangkatan.
“Dari awal melihat info Alwi lolos, saya langsung mengirim pesan ke dia. Saya senang juga Alwi bisa main di sini. Debut bersama. Tapi dia memang tidak mau kalah dengan saya ha ha,” ungkap Felisha sambil tertawa.
Alwi membalas ucapan tersebut dengan penuh keakraban. “Felisha menyelamati saya saat dipastikan masuk ke Kejuaraan Dunia. Saya senang berteman dengan Felisha yang selalu punya sikap dan mindset positif,” ujarnya.
Kebersamaan mereka di Paris membuat hubungan semakin dekat. Diskusi tak hanya soal permainan, tapi juga hal-hal ringan di luar lapangan.
“Kami banyak mengobrol dan berdiskusi. Tidak hanya tentang di lapangan bulutangkis tapi juga hal lain seperti makanan, pakaian dan lain-lain,” kata Felisha.
Alwi sendiri merasa bersyukur bisa tampil di Adidas Arena lebih cepat dari yang dibayangkan. Ia mengaku siap memberikan penampilan terbaiknya.
“Senang alhamdulillah akhirnya bisa ke sini. Vibes dan atmosfernya memang sangat berbeda. Kejuaraan Dunia adalah kejuaraan yang dinantikan semua pemain,” ucapnya.
Alwi menambahkan bahwa pengalaman ini sangat berharga. “Semoga dengan adanya kesempatan ini saya bisa memaksimalkan apa yang sudah saya dan pelatih persiapkan. Saya sangat menantikan untuk menampilkan apa yang saya punya,” jelasnya.
Ia juga bercerita tentang perjalanan emosional menuju Paris. “Saat perjalanan menuju ke Paris memang ada rasa yang sangat excited tapi saya harus bisa mengontrol hal itu. Tahun lalu saat menonton Olimpiade Paris dari televisi, rasanya tidak terbayangkan bisa main di Adidas Arena dalam waktu dekat,” tuturnya.
Bagi Alwi, bisa berlaga di venue Olimpiade adalah kebanggaan tersendiri. Ia berharap pengalaman ini jadi pijakan untuk menatap masa depan.
Felisha juga merasakan kegembiraan yang sama. Ia mengaku datang dengan mentalitas lebih lepas.
“Puji Tuhan bisa sampai di Paris untuk Kejuaraan Dunia. Ajang yang memang sangat saya tunggu dari bulan April saat terpilih bisa main. Senang banget dan saya siap melakukan yang terbaik,” kata Felisha.
Ia menilai suasana Adidas Arena memberi kesan berbeda. “Melihat Adidas Arena memang tampilannya berbeda dari saat Olimpiade. Waktu itu kan terang sekali, di sini sekarang bagian tribun penontonnya gelap. Tapi saya tetap merasakan aura yang berbeda,” pungkasnya.