x

Pengelolaan Bersama Blok Ambalat Indonesia-Malaysia Terobosan Baru

waktu baca 3 menit
Jumat, 4 Jul 2025 19:06 29 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Pengamat Ekonomi dan Hukum Internasional Hikmahanto Juwana menilai, kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia terkait pengelolaan bersama Blok Ambalat merupakan terobosan baru oleh kedua negara.

Adapun persoalan perbatasan Blok Ambalat yang berada di utara laut Sulawesi yang berbatasan dengan Kalimantan dan Malaysia sampai kini masih menjadi sengketa kedua negara.

“Menurut saya ini terobosan ya kalau misalnya mau dilakukan (pengelolaan oleh dua negara, red),” kata Hikmahanto saat dihubungi TODAYNEWS, pada Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, terobosan ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh kedua negara dalam mengelola Blok Ambalat yang memiliki cadangan minyak dan gas.

“Karena selama ini memang masalah perbatasan secara hukum belum terselesaikan, maka jadikan potensi sumber daya alam itu tidak termanfaatkan,” ujarnya.

Guru Besar Ilmu Hukum Internasional Universitas Indonesia itu mengingatkan pengelolaan Blok Ambalat oleh dua negara jangan sampai membuat Indonesia merugi.

“Nah memang nantinya masalah detilnya yang mungkin jadi tantangan intinya jangan sampai Indonesia merugi jadi harus dipastikan win-win,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hikmahanto juga menekankan agar tim negosiasi dari pemerintah dapat membuat kesepakatan yang menguntungkan bagi Indonesia. “Ini tim negosiasinya harus bagus,” pungkasnya.

Kelola Bersama Blok Ambalat

Seperti diketahui, pengumuman kesepakatan menyelesaikan persoalan Blok Ambalat itu diumumkan usai pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6) lalu.

Prabowo mengatakan, sembari menunggu penyelesaian hukum, kedua negara akan memulai pengembangan ekonomi bersama di kawasan tersebut.

“Selagi kita menyelesaikan aspek hukumnya, kita akan memulai kerja sama ekonomi dalam apa yang kita sebut pengembangan bersama,” kata Prabowo.

“Apapun potensi yang ditemukan di perairan ini, kita akan eksploitasi bersama secara adil,” tambahnya.

Namun, kabar berita soal kesepakatan tersebut justru memicu kekhawatiran dan desakan dari para pemimpin di Sabah, Malaysia, yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Wakil Ketua Menteri Datuk Seri Jeffrey Kitingan, menegaskan bahwa Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, berhutang penjelasan terkait keputusan sepihaknya.

“Saya kecewa mengetahui hal ini terjadi. Jika keputusan ini benar-benar dibuat tanpa berkonsultasi dengan Sabah, maka itu tidak baik. Ini adalah cara lain untuk melewati hak-hak kami,” pungkasnya.

Hindari Konflik

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap alasan pengelolaan Blok Ambalat dilakukan Indonesia dan Malaysia untuk menghindari konflik kedua negara.

“Ambalat itu kita hindari hal-hal yang menyangkut konflik. Kita negara bertetangga, sebaiknya kita bertetangga dengan rukun,” kata Sjafrie di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, pengelolaan sumber daya alam di wilayah sengketa itu baiknya dikelola secara bersama-sama dengan menargetkan mutual benefit.

“Jalan yang terbaik yang kita bisa lakukan adalah melakukan satu pengelolaan sumber daya alam secara bersama-sama dengan menargetkan mutual benefit,” ujar Sjafrie.

Post Views30 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    1 hour ago
    10 hours ago
    12 hours ago
    12 hours ago

    LAINNYA
    x