BKSAP DPR Kecam Serangan Israel yang Tewaskan Dirut RS Indonesia di Gaza

TODAYNEWS.ID – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera mengecam keras serangan Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr. Marwan al-Sultan beserta keluarganya.

Kata Mardani, dengan tewasnya Marwan al-Sultan merupakan bukti nyata bahwa Israel melanggar prinsip-prinsip perlindungan terhadap misi kemanusiaan.

Baca Juga

4 hari  lalu

Pimpinan DPR dan Pemerintah Gelar Ratas Bahas Putusan MK Pisah Pemilu

41 Gibran Negus

Serangan militer Israel yang mengarah ke tenaga medis tidak bisa ditoleransi dan rezim Zionis disebutnya telah melampaui batas kemanusiaan.

“Serangan terhadap rumah sakit dan tenaga medis merupakan bentuk kejahatan perang yang tidak bisa ditoleransi. Ini menunjukkan bahwa agresi Israel telah melampaui batas kemanusiaan” ujar Mardani, Jumat (4/7/2025).

BKSAP DPR mencatat, serangan ini terjadi dalam konteks eskalasi kekerasan yang terus memburuk di Jalur Gaza.

Baca Juga

3 hari  lalu

Prabowo Minta Polri Jangan Kecewakan Rakyat

38 Gibran Negus

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebelumnya melaporkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara mengalami kerusakan parah akibat serangan militer Israel.

Akibat serang tersebut, plafon rumah sakit itu berjatuhan menimpa alat medis dan kaca-kaca jendela yang pecah mengganggu aktivitas medis Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Sementara itu, menurut laporan dari rumah sakit di Gaza, sebanyak 67 warga Palestina tewas hanya dalam 24 jam terakhir, termasuk 11 orang yang menjadi korban jiwa saat tengah menunggu bantuan kemanusiaan.

Lebih lanjut, kata Mardani, kondisi di Gaza semakin hari semakin memprihatinkan, menurutnya parlemen di setiap negara harus mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi militer Israel di Gaza.

“Dunia tidak boleh terus membiarkan kejahatan kemanusiaan seperti ini berlalu tanpa konsekuensi,” ucapnya.

“Parlemen-parlemen di seluruh dunia harus mengambil sikap tegas, mendorong mekanisme akuntabilitas internasional, dan memastikan bahwa perlindungan terhadap warga sipil serta pekerja kemanusiaan ditegakkan tanpa kompromi,” pungkas Mardani.

22 Total Count