Jakarta – Persatuan Sepak Bola Indonesia Balikpapan (disingkat Persiba Balikpapan dan dikenal dengan Persiba) merupakan sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pasang surut prestasi Persiba Balikpapan di sepakbola Indonesia dengan sekali turun kasta di Divisi Satu, yakni pada musim 1998-99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepak bola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004.
Pada musim 2017 klub kebanggaan Balikpapan yaitu Persiba Balikpapan harus rela turun kasta ke Liga 2 karena masuk zona degradasi yaitu diposisi ke-17. Hingga saat ini Persiba Balikpapan masih berjuang untuk kembali ke kasta tertinggi Indonesia yaitu Liga 1.
Persiba Balikpapan yang telah berdiri pada tahun 1950 dengan julukan Beruang Madu yang menjadi maskot Balikpapan. Mengarungi Liga 2 2023/2024 dan mengalami keterpurukan, Club ini berganti kepemilikan dan melakukan perombakan didalam manajemennya, yang semula dipegang oleh Gede Widiade sebagai pemilik klub akan berganti kepemilikan oleh Mohammad Rafil Perdana dan Tim Manajemennya.
Dengan berbagai macam kesibukan pemilik lama, Gede Widiade yang akhir-akhir ini juga membentangkan sayapnya untuk PSF Academinya di beberapa kota, Mohammad Rafil Perdana bertekad melanjutkan perjuangan beliau. Ini menjadi terobosan besar untuk bisa bertahan di Liga 2 musim ini, dengan beberapa perombakan dan perkuatan yang akan dilakukan didalam manajemen, team, dan susunan pemain.
Tim Persiba Balikpapan terseok dipapan bawah di grup D Pegadaian Liga 2 2023/2024, dan tersisa beberapa pertandingan yang harus dijalankan dengan waktu yang dekat ini.
CEO baru Persiba Balikpapan, Ichsan Rachmansyah menargetkan hanya satu tujuan yaitu menyelematkan klub ini tetap eksis di Liga 2 tahun depan dan target yang akan diprogramkan yaitu ingin “come back” di Liga 1.
“Dibawah kepemilikan baru ini kita akan berusaha untuk meneruskan dari management lama dan akan berusaha akan lebih baik lagi dengan target yang sekarang ini bertekad untuk tetap di Liga 2 tahun depan dengan mengharapakan enam pertandingan tersisa ini wajib sapu bersih meraih kemenangan untuk modal tetap bertahan di Liga 2 tahun depan,”ungkap Ichsan Rachmansyah.
Dibalik pengambilan alihan kepemilikan baru ini, tidak luput dari seorang tokoh muda yang juga sudah turut memberikan prestasi dan pengalaman di persepakbolaan Indonesia yaitu Mohammad Rafil Perdana.
Mohammad Rafil Perdana telah berkiprah di sepakbola Indonesia dengan memberikan prestasi dan menjadi COO Persija tahun 2016-2018, yakni memberikan hadiah untuk warga Jakarta dengan menjuarai Liga 1 2018/2019, Piala Presiden 2018, Trofi Boost Fix Super Cup 2018 di Malaysia dan semifinalis AFC Cup 2018.
“Dulu saya bersama-sama dengan Pak Gede, dan menjabat sebagai COO nya Pak Gede sewaktu di Persija 2016-2018. Karena banyak kegiatan dan kesibukannya Pak Gede baik di persepakbolaan nasional maupun di dalam bisnis-bisnisnya beliau, maka kami sepakat sejak hari ini senin, 13 November 2023 mengambil alih managemen Persiba dan melanjutkan perjuangan beliau. Saya, CEO, dan Tim Manajemen Persiba akan melakukan evaluasi untuk melihat perkembangan Persiba selanjutnya,” ujar Rafil Perdana.
Ini sebuah gebrakan dan tantangan untuk managemen baru ini karena sisa beberapa pertandingan saja, dan akan sangat menentukan perjalanan dan perjuangan tim ini untuk bisa eksis di Liga 2 tahun depan. (sat)
Adapun 4 sisa pertandingan penyisihan Pegadaian Liga 2 2023/2024 :
18 November 2023 : Persiba Balikpapan vs Persipura
23 November 2023 : Persiba Balikpapan vs PSBS Biak
30 November 2023 : Kalteng Putra vs Persiba Balikpapan
10 Desember 2023 : Persiba Balikpapan vs Persipal Babel United