KAIRO – Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo mengingatkan kembali komitmennya untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan bonus demografi pada 2030-2045.
Haji Syafruddin mengatakan, bangsa Indonesia punya peluang besar dengan bonus demografi itu, antara lain karena letak geografis, melimpahnya sumber daya alam dan komoditi, serta demografis bangsa Indonesia yang besar.
Akan tetapi, Haji Syafruddin mengingatkan bahwa jika ledakan bonus demografi itu tidak dikelola dan disiapkan dengan baik, maka bisa menjadi ancaman buruk bagi bangsa.
Dalam konteks itulah pembinaan generasi muda seperti para mahasiswa Al-Azhar menjadi sangat strategis. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu berharap para alumni Al-Azhar dapat berkiprah dalam skala nasional dan global serta mengisi peran di berbagai sektor kehidupan.
Hal tersebut disampaikan Syafruddin saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Internasional bertema “Pemikiran dan Peradaban Islam: Peran Alumni Al Azhar dalam Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” yang diikuti ribuan mahasiswa asal Indonesia di Kairo, Minggu 6 Agustus 2023.
“Mahasiswa harus beradaptasi pada perkembangan teknologi sesuai perkembangan revolusi industri 4.0 dan 5.0. Sehingga para mahasiswa dapat menjadi generasi produktif sehingga Indonesia akan menikmati bonus demografi,” ujar Syafruddin.
Pada kesempatan tersebut Lazis ASFA meluncurkan program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar. ASFA Foundation salah satu fokusnya adalah pengembangan sumber daya manusia bangsa Indonesia.Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Al-Azhar Kairo adalah kader-kader pesantren dan lembaga pendidikan Islam, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sumber daya insani di masa depan dan memperkuat kelembagaan.
Dan juga ditegaskan lagi oleh Haji Syafruddin di hadapan 250 mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo penerima beasiswa ASFA kader pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia di Aula Gedung Shaleh Kamel Al-Azhar, Kairo, Mesir, Senin (7/8/2023).
“Yang saya lakukan ini (percepatan dan pengembangan SDM) adalah untuk membangun bangsa dan negara. Kerja perintah agama,” tegasnya.
ASFA Foundation dan lembaga yang dibentuk dibawahnya melaksanakan program keumatan dan kebangsaan melalui pendekatan program yaitu pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, ekonomi dan dakwah sosial. Penerima manfaat tersebut sudah hampir 107 ribu umat yang mencakup dalam negeri dan luar negeri. Yang baru-baru ini telah memberikan 250 beasiswa dari ASFA. Diantara jumlah tersebut ada sekitar 150nya merupakan kader pesantren modern, salafiyah dan muhammadiyah.
Program tersebut di tempa di Kairo dan setelah selesai masa studi akan kembali ke pesantren atau lembaga pendidikan Islam.Dalam acara tersebut, turut hadir Wakil Duta Besar Indonesia untuk Mesir Dr. M. Aji Surya, Atdikbud KBRI Kairo Prof. Dr. Bambang Suryadi, Ketua Nadzir Wakaf ASFA Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, MH dan jajaran pengurus Lazis ASFA. (sat)