Jakarta, Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 sudah pekan kedua digulirkan dan banyak beberapa kejadian yang sangat merugikan beberapa klub oleh keputusan-keputusan wasit yang kontroversial.
Hal ini sudah pernah disampaikan beberapa jauh hari oleh Ketua Umum PSSI, Eric Thohir dalam pemberatasan mafia baik itu pengaturan skor atau yang mencederai fairplay dalam cabang sepakbola khususnya kompetisi Liga 1 2023/2024.
Pada keterangannya, Erick Thohir mengaku sudah meminta jajaran Polri agar bisa membantu mengusut mafia bola yang selama ini bikin malu Indonesia. Para mafia yang ikut didalamnya akan mendapatkan kartu merah yang akan diberikan PSSI kepada siapa saja yang terseret tindak mafia bola. Tidak tanggung-tanggung nantinya para mafia bola itu juga akan mendapatkan hukuman seumur hidup.
Sudah dua pekan Liga 1 di gulirkan banyak kejadian atau keputusan yang kontroversial yang diberikan oleh wasit, yaitu dalam pertandingan Rans Nusantara vs Persikabo dan Bhayangkara Presisi Indonesia FC vs Rans Nusantara yang sangat mencolok dalam keputusan wasit yang kontroversial.
Ini bukti bahwa sepakbola Indonesia masih banyak pembenahan di dalam jajaran wasit. Untuk video di kedua pertandingan tersebut sangatlah jelas sekali atas keputusan yang kontroversial.
“Ini banyak sekali keputusan wasit yang kontroversial sampai saya jadi malas nonton bola. Saya penikmat sepakbola dan ingin sepakbola itu prestasi. Tolong pak Ketum PSSI di usut tuntas dan evaluasi lagi,” ujar Wily, penikmat sepakbola dan mantan suporter usai memberikan keterangan.
Dalam pertandingan pekan 1 antara Rans Nusantara FC vs Persikabo yang wasit dipimpin oleh Bangkit Sanjaya sebagai wasit utama, Gilang Ade Mizwar sebagai asisten wasit pertama, Fajar Sigit Prasetyo sebagai wasit kedua dan Rio Permana Putra sebagai wasit cadangan, sangat jelas sekali bahwa keputusan wasit yang sangat kontroversial sekali.
Ini terjadi lagi di pekan kedua, pertandingan antara Bhayangkara Presisi Indonesia FC vs Rans Nusantara FC adanya keputusan kontroversial penalti yang diberikan dimenit ke 35, tidak ada benturan apapun dan murni tidak pelanggaran apapun karena pemain menjatuhkan diri sendiri dan akhirnya wasit menunjukkan titik penalty. Selain itu juga keputusan yang kontroversial yang di alami oleh Gol Dendy di menit 83 tidak mengalami offiside, tetapi gol di anulir oleh wasit. Wasit yang bertugas saat itu, antara lain: Nendi Roghaendi sebagai wasit utama, Pranoto sebagai asisten wasit pertama, Karnedi sebagai asisten wasit kedua dan Asep Yandis sebagai wasit cadangan.
Keputusan-keputusan yang kontroversial yang diberikan wasit sebagai perangkat pertandingan sangatlah memulai amarah dari berbagai pihak yang sangat di rugikan. Ini perlu di evaluasi secepat mungkin untuk perbaikan sepakbola Indonesia. Jika ini tidak cepat di perbaiki maka kualitas liga di Indonesia terbilang terpuruk sekali.
Ketua umum PSSI, Erick Thohir sudah mengatakan dan memimpin langsung bersama dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit dalam membasmi mafia didalam sepakbola Indonesia.
Menurut beberapa pelatih, sepak bola Indonesia tidak akan maju jika keputusan kontroversial yang di berikan oleh wasit. (oss)