JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam hal literasi perbankan syariah dalam produk berbasis emas. Dengan adanya kerjasama ini, informasi terkait produk berbasis Emas dapat lebih luas terjangkau melalui jaringan anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang terdaftar sebagai mitra BSI.
Tahun ini, BSI fokus mendorong bisnis retail sebagai salah satu segmen unggulan yang resilience dan terbukti mampu bertahan di tengah gejolak ekonomi. Salah satunya komoditi emas yang mudah diakses, aman dan memiliki nilai investasi untuk jangka menengah dan panjang. Emas menjadi salah satu jenis investasi yang aman dan mudah dilakukan. Selain itu emas merupakan komoditi yang liquid, mudah diperjualbelikan dengan cepat sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif sumber dana darurat.
PBNU merupakan bagian dari islamic ecosystem yang menjadi segmen BSI dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Perseroan berharap melalui kerjasama Mitra Emas ini menjadi langkah awal BSI bersama PBNU untuk mendorong akselerasi ekonomi syariah di Indonesia”, papar SEVP Retail Banking BSI Wawan Setiawan.
Lebih lanjut Wawan menyampaikan BSI dan PBNU memiliki kesamaan untuk membangun ummat, hal inilah yang menjadi salah satu spirit BSI untuk berkolaborasi pengembangan islamic ecosystem di Indonesia. BSI dari sisi partner bank syariah, dan PBNU sebagai lembaga besar yang mumpuni dalam membangun peradaban ummat.
KH Aizzudin Abdurrahman (Gus Aiz), selaku ketua PBNU menyampaikan kami siap memberikan edukasi dan pemahaman yang baik tentang sistem ekonomi syariah di lingkungan NU. Melalui kerjasama ini, NU mendukung BSI untuk meningkatkan literasi keuangan syariah salah satunya dengan investasi emas yang aman dan sesuai syariah.
Tercatat hingga Desember 2022, produk berbasis emas di BSI cukup diminati masyarakat. Tercermin pada jumlah nasabah produk emas mencapai 226.317 nasabah pada posisi Rp 5,93 Triliun, tumbuh 29,4% secara year on year dari tahun sebelumnya.(*)