BANDUNG, todaynews.id – Walikota Bandung, Muhammad Farhan siap mendukung kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar terpilih pada periode 2025-2030.
Sebab, kata Farhan, Kota Bandung bagian yang tidak bisa terpisahkan dari Jawa Barat.
Hal tersebut Farhan sampaikan saat menghadiri acara serah terima jabatan Gubernur Jawa Barat yang dilanjutkan dengan Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Jumat (22/2/2025).
“InsyaAllah, kami sebagai ‘ibu kos’ bagi Pemerintahan Provinsi tentu saja harus menjaga dan akan menjadi bagian yang tidak terlepaskan untuk memastikan bahwa Kota Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat akan selalu kondusif sebagai titik tolak untuk pembangunan dan kemajuan Jawa Barat,” ujarnya.
Dalam pidatonya dihadapan anggota DPRD dan kepala daerah se-Jawa Barat, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memperkenalkan konsep ‘Manusia Pancawaluya’. Yakni manusia yang cageur (sehat), bageur (baik hati), beneur (jujur), pinteur (cerdas), dan singeur (cekatan).
Menurutnya, pembangunan Jawa Barat harus berlandaskan pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dengan menjaga alam serta memperkuat karakter individu.
Dedi menegaskan, tahun 2025 dan 2026 akan menjadi tahun investasi modal bagi Jawa Barat.
Beberapa program yang dicanangkan di antaranya penyelesaian infrastruktur jalan provinsi, penyediaan 3.333 ruang kelas baru.
Lalu penyelesaian status kepemilikan tanah untuk sekolah, pembangunan puskesmas dan jaringan listrik, perbaikan rumah bagi masyarakat miskin.
Selain itu, pembangunan dan optimalisasi sistem irigasi serta penyelesaian permasalahan pengelolaan sampah dengan solusi konkret, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam 2-3 tahun ke depan.
Ia menargetkan agar seluruh proses ini dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Dalam aspek ekonomi dan fiskal, Dedi menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
Menurutnya, investasi tidak boleh hanya menjadi alat bagi tim sukses, melainkan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Oleh karena itu, ia berencana melakukan audit investigatif untuk memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran.
Dedi juga mengusulkan penguatan peran Bank Jabar dalam mendukung investasi berbasis masyarakat.
Selain itu, ia merencanakan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan sekolah guna memastikan akses pendidikan bagi anak-anak Jawa Barat.
Pada ujung pidatonya, Dedi menyampaikan tekadnya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang bermartabat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan anggaran yang baik.
Ia membuka ruang bagi kritik dan masukan konstruktif dari masyarakat demi mewujudkan Jawa Barat yang lebih baik.
“Lembur diurus, kota ditata, Jabar istimewa,” pungkasnya. (Mohammad)