x

Unusa Bahas Dampak Algoritma: Mahasiswa Diajak Kritis Hadapi Era Digital Surabaya

waktu baca 2 menit
Jumat, 16 Mei 2025 22:45 44 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Auditorium Kampus C Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pagi itu menjadi pusat diskusi yang berbeda dari biasanya.

Mahasiswa program studi Manajemen berkumpul bukan untuk perkuliahan rutin, melainkan untuk mengikuti forum literasi digital yang membahas bagaimana algoritma digital memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Acara tersebut merupakan bedah buku bertajuk “Budak Algoritma: Mengapa Kita Tak Bisa Berhenti Scroll?” karya Mohamad Yusak Anshori.

Kegiatan ini digagas oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMA) dan dilaksanakan pada Jumat (16/5), dengan menghadirkan langsung penulis yang juga dosen dan pengamat budaya digital.

Dalam penyampaiannya, Yusak mengajak mahasiswa memahami lebih dalam soal bagaimana sistem algoritma bekerja di balik layar aplikasi media sosial, serta dampaknya terhadap psikologis dan pola hidup manusia modern.

“Setiap klik, setiap tayangan, itu semua dikalkulasi oleh sistem untuk membuat kita terus bertahan di depan layar. Otak kita diberi ‘hadiah’ berupa dopamin setiap kali menerima hal yang menyenangkan, dan ini menciptakan semacam kecanduan,” papar Yusak.

Ia menambahkan bahwa perilaku scrolling yang tak berujung dapat membuat individu kehilangan fokus, kesulitan mengambil keputusan, dan cenderung menunda-nunda penyelesaian masalah.

Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan besar bagi generasi muda yang tumbuh bersama gawai sejak kecil.

Yusak juga menyarankan agar mahasiswa mulai mengatur waktu penggunaan media sosial dan memberi ruang lebih untuk aktivitas produktif lain seperti berolahraga, berdiskusi langsung dengan teman sebaya, atau mengembangkan hobi yang mendukung keseimbangan digital.

“Buku ini saya tulis agar menjadi pintu masuk bagi anak muda untuk mengenali jebakan algoritma dan tidak tenggelam begitu saja dalam lautan konten,” katanya.

Sementara itu, Ananda Putra Pratama selaku Ketua HIMA Manajemen menyebut bahwa isu ini sangat relevan bagi kehidupan mahasiswa saat ini. Tema digital dipilih karena mencerminkan keseharian mereka yang lekat dengan dunia maya.

“Kami ingin teman-teman punya kesadaran baru tentang bagaimana teknologi bekerja mempengaruhi pilihan dan waktu mereka. Harapannya, setelah acara ini mereka bisa lebih bijak dalam bermedia,” ungkap Ananda.

Acara ini bukan hanya soal membedah buku, melainkan juga menjadi forum introspektif yang mendorong mahasiswa untuk kembali berpikir kritis terhadap konsumsi informasi, serta lebih cerdas dalam memilah konten yang benar-benar bermanfaat.

Lewat kegiatan seperti ini, Unusa berharap mahasiswanya tidak hanya menjadi konsumen digital, tetapi juga individu yang punya kendali atas perangkat dan aplikasinya—bukan sebaliknya.

 

Post Views45 Total Count
LAINNYA
x