Todaynews.id, Maumere – Pemerintah Kabupaten Sikka rencananya kembali menggelar Festival Jelajah Maumere (FJM) pada 12 -14 September 2024 mendatang. Nantinya juga ada turnamen sepak bola pantai pada event tersebut.
Untuk edisi kedua ini, tema yang diusung adalah “dewa det naruk utan peten beli ata vian sawe” atau menyapa dunia dengan tenun ikat Sikka.
Event ini rencananya menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti kirab budaya, pentas seni budaya, pertunjukan band lokal dan nasional, parade Sikka culture fashion, lari maraton 10 km dan sepak bola pantai.
Ferdinand Evensius Edomeko, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka menyampaikan FJM 2024 diharapkan lebih meriah. Tujuannya adalah menarik wisatawan lokal dan mancanegara sebanyak mungkin untuk datang ke Maumere.
Selain event budaya, FMJ 2024 juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat lewat olahraga lari dan sepak bola pantai.
“Nanti ada maraton 10 km dari Kewapante ke Maumere. Untuk sepak bola pantai, kami survey sudah beberapa titik pantai,” ujar Ferdinand Evensius Edomeko.
“Dinas PKO (Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahragaakan) kita koordinasikan,” imbuhnya.
Rencananya sepak bola pantai akan diikuti para pelajar mulai dari SD, SMP dan SMA baik putra dan putri.
Sejalan misi Indonesia Beach Soccer (IBSC) yakni budaya, pantai, mangrove dan sepak bola, panitia FJM 2024 akan
bekerja sama dengan Dinas Kehutanan agar menyiapkan kegiatan menjaga pantai dengan menanam mangrove.
“Ada misi edukasinya, karena ini di pantai, maka harus ada kepedulian terhadap lingkungan ekologis. Jadi sebelum main bola, anak-anak pelajar atau peserta kita ajak tanam mangrove dulu,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka.
Rencana festival sepak bola pantai ini pun didukung penuh oleh Presiden IBSC, Dr. Hinca I.P. Pandjaitan, SH, MH, ACCS. Ia berharap sepak bola pantai makin dikenal luas oleh masyarakat.
Apalagi, olahraga ini terhitung olahraga rekreasi karena memadukan berbagai unsur kehidupan di dalamnya.
“Semoga setelah di Lampung, sepak bola pantai makin ramai peminat. Nanti dalam waktu dekat akan ada event di Maumere, semoga berjalan lancar dan siapa tau menghasilkan atlet,” ujarnya.
“Pada September, IBSC berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kehutanan Kabupaten Sikka, karena tak hanya main bola saja. Tapi akan ada aksi melestarikan lingkungan yang sejalan dengan misi IBSC,” tambahnya.
IBSC menjadikan Budaya, Pantai, Mangrove dan Sepakbola berjalan beriringan. Artinya, sepak bola harus menyatu dengan pantai dan budaya dan lungkungan setempat agar setiap masyarakat merasa memiliki pantai dan merawatnya.
Selain itu, sepak bola harus memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan pantai. Syukur-syukur lahir pemain potensial yang ke depan bisa membela Timnas Indonesia di event internasioal.
Sementara menyoal kegiatan FJM 2024, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka mengatakan tujuan utamanya adalah menggandeng milenial agar tidak melupakan akar budayanya.
Tahun ini, fokus festivalnya pada tenun ikat, dimana akan diturunkan 200 penenun untuk memperkenalkan seni menenun.
“Tujuan lain adalah edukasi budaya untuk pelajar kita, sehingga target audience-nya milenial supaya mereka tetap jaga akar budayanya,” tuntas Ferdinand Evensius Edomeko. (sat)