JAKARTA – Timnas Bolabasket Elit Putri total dalam persiapkan diri menatap SEA Games Kamboja pada 5-17 Mei 2023. Mereka gelar Training Center sejak 12 September 2022 dan menyerap ilmu dari pelatih asal Amerika Serikat yang didatangkan ke Surabaya.
November tahun lalu, Henny Sutjiono dkk didatangi Blair O’Donovan. Pelatih yang diimpor dari Amerika Serikat itu untuk menguatkan kondisi fisik para pemain.
Fisik yang prima membuat Timnas Elit Putri mampu catatkan sejarah menjadi kampiun SEA Women Basketball League (SWBL) Introduction Series pada Desember 2022. Kemudian mendekati SEA Games Kamboja, para pemain belajar kepada Chris Matthews.
Menurut Penanggung Jawab Timnas Elit Putri, Matthews datang ke Surabaya setelah SWBL Singapore Series awal Maret lalu. Dia sengaja diundang untuk menguatkan skil individu para pemain. Terutama dalam akurasi shooting.
“Chris Matthews baru bergabung dengan kami setelah SWBL di Singapura. Dia di sini hanya singkat saja, karena jadwal dia yang padat di Amerika mendekati beberapa event besar seperti NCAA Final Four 2023 & NBA Playoffs. Alasan kami datangkan dia sederhana saja, kami ingin menjadi yang terbaik,” terang Christopher.
Dijelaskan Christopher, bahwa Chris Matthews dan Blair O’Donovan menurutnya, adalah kedua pelatih yg memiliki sangat banyak pengalaman di level yang sangat tinggi. Serta kedua Pelatih tersebut juga sudah dipercaya oleh banyak organisasi basket besar di dunia, juga oleh para Atlit profesional seperti Anthony Davis, Domantas Sabonis, Jaylen Brown, Candace Parker, dan masih banyak lagi.
Bersama Timnas Elit Putri, Chris Matthews mengajarkan bukan hanya shooting, tapi juga ketenangan dalam memilih keputusan kapan untuk menembak, passing, atau drive. Banyak hal detail yang dia berikan kepada para pemain guna membaca situasi dan mengambil keputusan di lapangan dengan lebih tenang, namun tetap siap untuk bermain dengan intensitas yang tinggi.
“Chris Matthews akan kembali ke Amerika pada hari Minggu, 26 Maret 2023. Selama dia di sini, perubahan utama yang kami dapatkan adalah pola pikir para pemain dalam membaca situasi di lapangan,” ucapnya.(sat)