WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyatakan daerahnya siap menjadi pusat destinasi pariwisata utama di Provinsi Papua Barat menggantikan Kabupaten Raja Ampat yang kini menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat Daya.
“Kami di Kabupaten Teluk Wondama sudah siap untuk menggantikan posisi Raja Ampat sebagai daerah pariwisata utama di Provinsi Papua Barat,” kata Hendrik Mambor, di Yembekiri, Distrik Rumberpon, Minggu.
Ia menyebut Teluk Wondama memiliki keunggulan dibanding beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Barat.
Selain keindahan alam, keunikan budaya dan kearifan lokal, serta bentang alam yang menawan, letak Kabupaten Teluk Wondama yang dekat dengan Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat menjadi nilai tambah yang membuatnya layak menjadi pusat pariwisata baru di Papua Barat menggantikan posisi Raja Ampat.
“Memang ada beberapa tawaran dari beberapa kabupaten tapi itu jauh, harus lewat kapal dan pesawat dan putar jauh. Yang paling dekat dari ibu kota Provinsi Papua Barat adalah Kabupaten Teluk Wondama. Kami harus siap untuk menggantikan posisi Raja Ampat. Itu target saya bersama Pak Wakil Bupati,” ujar mantan Kepala Bappeda Wondama itu pula.
Kabupaten Teluk Wondama sejak awal terbentuk pada 2003 telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan.
Wondama memang memiliki potensi wisata alam terutama pantai dan gugusan pulau-pulau nan cantik, mirip seperti di Raja Ampat. Antara lain Kepulauan Auri di Distrik Roon, juga Puruf di Distrik Rumperbon yang sudah sering didatangi turis dari mancanegara.
Termasuk yang sudah mendunia adalah Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) yang merupakan taman laut terluas di Indonesia. Tiga perempat kawasan TNTC masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Teluk Wondama.
Tidak ketinggalan wisata rohani situs Batu Peradaban Aitumeiri di Miei, Wasior yang merupakan situs religi agama Kristen yang dianggap merupakan situs bersejarah bagi orang Papua.
“Setiap tahun ada ribuan orang datang (lokal dan mancanegara) untuk berdoa atau berwisata di Batu Peradaban Miei,” kata Mambor.
Hanya saja, kata Mambor, untuk memajukan pariwisata di Teluk Wondama, pemkab setempat membutuhkan dukungan dan keterlibatan banyak pihak, baik pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Papua Barat, para investor maupun masyarakat adat sendiri sebagai pelaku utama kepariwisataan sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton. (sat)