JAKARTA– PT. GTS Internasional Tbk mencatatkan kinerja yang cukup baik pada tahun 2022. Berdasarkan paparan kinerja 2022 yang dilakukan di hotel Grand Melia Jakarta, Jumat (12/5/2023), perseroan sukses mencetak kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan tahun 2021.
Secara pendapatan, per 31 Desember 2022, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar USD 41.226.395, lebih tinggi 34,03% dibandingkan 2021 sebesar USD30.759.409.
Selain itu, laba bersih Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 143,03%, dari rugi sebesar USD11.914.342 menjadi mencetak laba bersih sebesar USD5.126.255. Per segmen usaha, pendapatan Perseroan juga mulai membaik di tahun 2022 yang mengindikasikan bahwa langkah strategis yang telah dirumuskan dan diimplementasikan oleh Direksi sejak awal tahun 2022 telah membuahkan hasil yang diharapkan.
Direktur GTSI, Dandun Widodo menyampaikan dengan penuh optimis pencapaian perseroan.
“Bergerak dari potensi industri dan usaha yang masih cukup menjanjikan, meski tahun 2022 tidak mudah dilewati dan mempunyai berbagai tantangan, GTSI terus berfokus dalam meningkatkan kelancaran operasional serta kepercayaan pelanggan atas layanan Perseroan,” pada acara Media Gathering.
Menurut dia, Perseroan tetap berada dalam posisi keuangan yang aman, dengan total asset sebesar USD123.802.012 di tahun 2022. Hal ini didukung dengan Ekuitas Perseroan juga menguat di tahun 2022 menjadi USD56.962.210, meningkat sebesar 18,55% dari USD48.049.953 di akhir tahun 2021.
Arus kas Perseroan juga menguat di tahun 2022, dengan kas dan setara kas di awal tahun 2022 sebesar USD13.521.647 menjadi USD20.369.841 di akhir tahun buku 2022.
“Profitabilitas Perseroan juga berhasil naik secara signifikan dengan net profit margin di 2021 sebesar -39%, di akhir 2022 tercatat mengalami perbaikan hingga 12%. Likuiditas Perseroan juga masih tetap terjaga di tahun 2022 dengan rasio lancar sebesar 117,89% dan rasio liabilitas terhadap ekuitas sebesar 117,34%,” kata Dandun.
Mengenai aset Perseroan, kata dia, mengalami penurunan sebesar 3,79% di tahun 2022 menjadi USD123.802.012. Hal itu dipicu oleh penurunan akun aset tidak lancar yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi aset Perseroan.
“Aset tidak lancar tahun 2022 menurun 23,60% dari tahun sebelumnya, disebabkan reklasifikasi akun asset hak guna – neto,” jelasnya.
Adapun ilai liabilitas di tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 17,11% menjadi USD66.839.802 yang utamanya disebabkan oleh penurunan akun liabilitas jangka panjang yang memiliki porsi dominan terhadap komposisi liabilitas Perseroan.
Liabilitas jangka panjang tahun 2022 turun 47,82% utamanya karena tanggal 31 Desember 2022 Perseroan mengklasifikasikan seluruh liabilitas sewa kapal menjadi liabilitas tersedia untuk dijual.
“Selain itu, Perseroan telah melunasi liabilitas sewa kendaraan pada bulan Juli 2022. Sementara itu, liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 40,30% menjadi USD39.429.428 yang disebabkan oleh Perseroan melakukan reklasifikasi liabilitasnya ke dalam akun liabilitas tersedia untuk dijual,” ujarnya.
Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD56.962.210 atau naik sebesar 18,55% dibandingkan pencapaian tahun 2021 yang disebabkan oleh peningkatan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi.
Perseroan per tanggal 31 Desember 2022 mencatat peningkatan nilai pendapatan sebesar 34,03% menjadi USD41.226.395 dibandingkan kinerja tahun 2021 sebesar USD30.759.409. Hal ini disebabkan oleh peningkatan seluruh komponen pendapatan termasuk jasa sewa kapal dan pengelolaan kapal.
Perseroan sementara itu mencatat penurunan beban pokok pendapatan sebesar 15,22% menjadi USD26.693.670. Sementara itu, beban operasi lainnya menurun dari USD7.802.840 menjadi USD2.107.802.
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Tahun ini Perseroan mencatat laba tahun berjalan sebesar USD5.126.255 dibandingkan tahun 2021, dimana Perseroan mencatatkan rugi sebesar USD11.914.32. Perseroan juga mencatat Total Penghasilan – Komprehensif tahun berjalan sebesar USD11.737.257 dari sebelumnya mencatat rugi komprehensif tahun berjalan sebesar USD16.215.770 di tahun 2021.
Per tanggal 31 Desember 2022, Perseroan mencatatkan kas dan setara kas sebesar USD20.396.841 atau meningkat sebesar USD6.875.194 dibandingkan posisi tahun 2021 yang mencapai USD13.521.647.
Hal ini antara lain disebabkan oleh peningkatan total kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 31050,50% menjadi USD24.550.244 dari minus USD79.321 di tahun 2021. Sementara total arus kas bersih dari aktivitas investasi tercatat USD 1.620.135 di tahun 2022 dari sebelumnya minus USD10.225.142 di tahun 2021. Kemudian total arus kas bersih dari aktivitas pendanaan mencapai minus USD17.668.090 di tahun 2022 dari USD6.012.085 di tahun 2021.
Tammy Meidharma selaku Direktur Utama GTSI menambahlan, langkah-langkah keberlanjutan yang ditempuh perseroan. Menurut dia, tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan satu perangkat yang mengatur hubungan Perseroan dan keseluruhan organ-organ perusahaan serta pemangku kepentingan.
Perseroan telah berkomitmen dalam optimalisasi kualitas penerapan tata kelola perusahaan agar sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku secara universal, konsisten, serta berkesinambungan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan organisasi perusahaan dalam menghadapi dinamika tak terduga bisnis di masa yang akan datang.
Strategi Keberlanjutan
Nilai-nilai keberlanjutan selalu menjadi prioritas utama Perseroan, sejalan dengan visinya untuk memenuhi kebutuhan gas alam yang merupakan energi ramah lingkungan. Kegiatan usaha berkelanjutan dijalankan Perseroan dengan berpijak pada visi, misi, dan nilai-nilai utama yang sudah dimiliki, serta sesuai best practice dan panduan perusahaan induk yang telah mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
Perseroan merumuskan strategi keberlanjutan berlandaskan Peta Jalan Keberlanjutan. Dengan mempertimbangkan bidang bisnis yang dijalani Perseroan dan merujuk pada Peta Jalan Keberlanjutan tersebut, strategi keberlanjutan Perseroan mencakup tiga pilar utama yaitu manusia (people), lingkungan (planet) dan keuntungan (profit). Berbagai inisiatif dan kebijakan strategis.
“Tiga pilar tersebut guna mendukung kegiatan operasional yang bertanggung jawab serta terukur dalam sisi potensi risikonya” tambah Tammy.
Melalui semua inisiatif tersebut, Perseroan berharap membangun sinergi yang sehat dan harmonis antara Perseroan, karyawan, masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan usaha yang terintegrasi dengan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Dengan begitu, Perseroan selalu dapat memberi manfaat positif yang berkesinambungan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan secara luas. (sat)