x

Pikiran Berjuang & Ikatan Para Pejuang Yang Tidak Dapat Di Belenggu

waktu baca 7 menit
Selasa, 4 Apr 2023 09:58 0 14 Today News Indonesia

Pikiran berjuang dan ikatan para pejuang yang tidak dapat di belenggu
Penulis : Wijianto (Wakil Sekretaris Jendral PB HMI 2021-2023)

Menjelang kontestasi akbar tahun 2024 dan akhir dari masa pengasingan, kerinduan antar keluarga, sahabat dan para pejuang mas Anas Urbaningrum akan mengalami peningkatan puncaknya. Sebabnya yakni dilandaskan dalam persamaan pandangan dan pilihan pemikiran yang berjuang dan ikatan pejuang yang tidak dapat di belenggu yang termanifestasi melalui rangkaian sejarah perjuangan bangsa dan umat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karenannya, kerinduan antar keluarga, sahabat, dan para pejuang mas Anas Urbaningrum berangkat dari akibat persamaan pilihan dalam perjuangan merupakan kondisi yang luar biasa. Jika tidak ada kerinduan, kita patut berkaca dengan kondisi bangsa dan negara kita; apakah rakyat sudah takut untuk mengungkapkan kedzoliman dalam sistem sejarah negara kita ataukah rakyat telah lama letih untuk bergotong royong dalam budaya demokrasi politik karena ujungnya sama saja yakni tidak ada perubahan justru mendukung kedzoliman tetap ada dalam kehidupan republik Indonesia ini.

Persoalanya bukan terletak dalam kerinduan antar keluarga, sahabat dan para pejuang mas Anas Urbaningrum, melainkan pada aktualisasi badai kedzoliman yang terbentuk akibat semangat sejarah dalam perjuangan yang tidak menemukan titik keadilan yang menyebabkan masyarakat Indonesia tertegun dengan sistem demokrasi negara Indonesia pada saat itu.

Inna fatahna laka fathan mubiinan arti dalam surat al fath ayat pertama Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu Kemenangan Yang Nyata menjadi titik awal bukti bahwa allah tidak tidur, perhimpunan perjuangan dan ikatan para pejuang menguat pada masa akhir pengasingan yang berakhir pada awal April tahun 2024 ini dan semakin tidak terkendali dalam menuju penyambutan kemenangan akbar bersama antar keluarga, sahabat dan pejuang mas Anas Urbaningrum. Residu perjuangan masa lalu berkumpul dan memuncak pada masanya dan saat ini masih bergejolak seperti api yang semakin membara. Pasca ini, inkubator para berjuang dan ikatan berjuang akan menentukan masa depan Indonesia dalam gelaran akbar tahun 2024 mendatang.

Computational Swarm Intelligence dan Masyarakat yang Terdzolimi

Apakah pikiran para pejuang dan ikatan para pejuang berbanding lurus dengan aktualisasi politik umat dan bangsa serta keterdzoliman masyarakat? Menurut James. Kennedy dan Eberhart (1995) dalam hasil penlitian jurnalnya Particle Swarm Optimization, semua optimisasi aktualiasasi kecerdasan memiliki daya ikat perjuangan stokastik yang terinspirasi dari perilaku kawanan (koloni) burung (bird flocking) atau ikan (fish schooling). Dengan kata lain, Desain Kecerdasan ini ada pada burung dan ikan yg berkelompok besar dan berkumpul untuk menghalau predator, dan menyebarkan minyak satu sama lain untuk kehangatan agar survive di musim dingin.

Lebih lanjut, perilaku pikiran para pejuang dan ikatan para pejuang mengikuti prinsip dari koloni serangga atau burung yang bekerja sama untuk menemukan makanan. mewakili solusi untuk masalah dan bergerak melalui ruang pencarian solusi untuk menemukan solusi optimal. Artinya memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan optimasi lain, seperti mudah dipahami dan dilakukan, konvergensi yang cepat, dan memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah optimasi yang kompleks. Dalam catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, aktualisasi para pemikir pejuang membunyikan gema nada persatuan dan kesatuan untuk melawan para perusak bangsa dan negara Indonesia seperti kolonialisme sampai pada era masa revolusi.

Karena alasan itu, maka akar persatuan dan kesatuan para pejuang hari ini sama seperti para pendahulunya dan terus berlipat ganda. Lalu dimana letak konkrit pemikiran dan ikatan para pejuang? Menurut James. Kennedy dan Eberhart (1995) dalam hasil penlitian jurnalnya Particle Swarm Optimization, hanya koloni dan kelompok dengan pemikiran yang sama terhadap suatu kelompok koloni lain, yang dapat membawa demokrasi Indonesia ke dalam wujud keadilan dan kemakmuran yang di ridhoi allah tuhan semesta alam. Kita semua harus menggaris bawahi arti dari “Persatuan dan Kesatuan” pemikiran tersebut.

Pikiran para pejuang dan ikatan para pejuang pada hari ini digaungkan dengan narasi yang besar sehingga menghasilkan resonansi nada yang indah antara keluarga, sahabat dan para pejuang mas Anas Urbaningrum. Surat Al – ‘Ankabut ayat 69 juga menjelaskan dengan jelas bahwa Allah Bersama Orang-orang yang Berbuat Baik. “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Akibatnya, hasil dari ikatan para pejuang menjadi inkubator dan legasi bahwa kebaikan itu masih ada untuk saling menguatkan semangat para pejuang dan ikatan perjuangan dalam terwujudnya masyarakat adil dan Makmur yang di Ridhoi Allah.

Pikiran para pejuang dan ikatan para pejuang akan menjadi senjata yang memiliki daya ledak yang luar biasa, yang menyebabkan terwujudnya masyarakat Indonesia baru tanpa kedzoliman sekaligus mengancam para perusak bangsa dan umat dalam keutuhan serta kebhinekaan bangsa Indonesia ini. Artinya, narasi persatuan dan kesatuan ini di manifestasi melalui ruang gerakan kepemudaan dalam berbangsa dan bernegara yang tingkat kekuatannya sangat besar dan berlipat ganda setiap masa eranya.

Kita tidak menginginkan pikiran para pejuang dan ikatan para pejuang Indonesia hari ini dibangun dalam fondasi balas dendam terhadap kedzoliman yang hari ini masih ada. Artinya, Persatuan pikiran para pejuang dipicu oleh semangat kesatuan dalam mewujudkan keadilan atas Ridho – Nya. Selain nantinya akan menimbulkan pada terpecahnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Menurut Maya Angelou (2014) seorang penulis dan orator dari amerika serikat dalam salah satu bait puisnya yakni, “Kita semua harus tahu kalau perbedaan menghasilkan permadani yang berilai tinggi, dan kita harus memahami kalau semua benang permadani memiliki nilai yang sama tidak peduli apa warnanya”.

Dari Persatuan Pemikiran ke Arena Perjuangan

Nada – nada persatuan berjuang dan ikatan para pejuang telah banyak terjadi di belahan dunia lain, seperti contoh Revolusi Perancis pada abad ke 17 yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Revolusi ini menjadi salah satu revolusi besar dunia yang mampu mengubah tatanan hidup masyarakat, khususnya warga Perancis.  Dampak yang diberi dari revolusi ini menimbulkan perubahan yang mendalam terhadap perkembangan sejarah modern. Lebih lanjut, Kebangkitan Turki Usmani yang dipimpin oleh putra Sultan Mehmet II bersama gurunya, Syaikh Aaq Syamsudin dari persatuan gerakan ini dakwah islam dan tatanan modern negara berhasil di syiarkan ke seluruh penjuru dunia.

Tidak menutup kemungkinan kejadian sama terjadi di Indonesia, karena sejarahnya telah terjadi pada masa lalu, yakni seperti Budi Utomo didirikan oleh dr. Sutomo pada 20 Mei 1908, Sarekat Dagang Islam Islam (SDI) didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun 1905 SDI didirikan dengan tujuan memperkuat persatuan para pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan para pedagang asing. Kemudian Indische Partij, Perhimpunan Indonesia serta taman siswa dll.

Kejadi yang sama akan terjadi di Indonesia, mewadahi pemikiran para yang berjuang dan ikatan pejuang tidak dapat di belenggu meskipun dengan harus berhadapan oleh pemimpin kurawa raja Duryudhana sekalipun. Menyatukan pemikiran untuk semakin memperkuat dan menggema kan persatuan ikatan para pejuang antar semua anak bangsa tersebut mewajibkan tiga hal dasar utama.

Pertama, Manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu akan melahirkan tata nilai guna menopang hidup dan budayanya. Sikap tanpa percaya atau ragu yang sempurna tidak mungkin dapat terjadi. Tetapi selain kepercayaan itu dianut karena kebutuhan dalam waktu yang sama juga harus merupakan kebenaran.

Oleh karena itu, konsistensi pikiran berjuang dan ikatan para pejuang dalam mewacanakan kebangsaan dan keumatan akan berwujud kontribusi yang signifikan terhadap terwujudnya keadilan dan kemakmuran dalam wujud berbangsa dan bernegara.

Kedua, bahwa manusia adalah puncak ciptaan, merupakan mahluk yang tertinggi dan adalah wakil dari Tuhan di bumi. Sesuatu yang membuat manusia yang menjadi manusia bukan hanya beberapa sifat atau kegiatan yang ada padanya, melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang khusus dimiliki manusia saja yaitu Fitrah. Fitrah membuat manusia berkeinginan suci dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran

Bagi para pemikir yang berjuang dan ikatan para pejuang adalah jumlah himpunan koloni yang besar tersebut merupakan lumbung kebangkitan gagasan perjuangan dengan wujud kebangsaan dan keumaatan di dalamnya. Karena iu, melibatkan seluruh elemen koloni yang Bersatu dalam generasi perjuangan tiap masanya yang kemungkinan akan menjadi hasil semangat setiap nafas perjuangan para pahlawan yang telah gugur.

Ketiga, Kemerdekaan adalah kondisi alamiah manusia (state of nature). Tindakan manusia merdeka disebut ikhtiar, yakni tindakan memilih berdasarkan hati nurani. Kebalikan dari kemerdekaan sendiri adalah perbudakan dan kedzoliman. Dengan narasi – narasi kebangsaan yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga jagat masyarakat Indonesia tahu bahwa negara ini dalam sistem negara perlu perbaikan setiap masanya yang telah dibangun dan dimasifkan.

Dengan pelaksaan wajib dalam tiga dasar wujud perjuangan strategis untuk para pemikir yang berjuang dan ikatan para pejuang meresonansi nada perjuangan yang indah, harapannya tewujudya tatanan individu dan masyarakat yang berkeadilan, kemakmuran dalam bangsa Indonesia pada tahun akbar ini, sehingga persatuan dan kesatuan masyarakat yang selama ini terjadi tidak ada lagi kamus berhenti berjuang setiap masanya.

Today News Indonesia

www.todaynews.id

LAINNYA
x