TODAYNEWS.ID – Walikota Surabaya Eri Cahyadi meminta mall dan pemilik restoran memiliki tempat pemilahan sampah mandiri sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Permintaan ini untuk menekan tingginya jumlah sampah harian yang masuk ke TPA yang mencapai 1.099 ton per hari.
Jika tidak ada pengelolaan sampah secara mandiri oleh mall dan restoran, nantinya akan membebankan TPA Benowo ke depannya.
“Kenapa di mal juga di rumah makan itu nggak dipilah? Kalau nggak diatur dan diberi kebebasan membuang sampah ke TPA dan tidak diedukasi ya nggak pernah selesai,” kata Eri, Senin (17/3).
Guna merealisasikan hal itu, Eri berencana untuk menambahkan syarat pengelolaan sampah secara mandiri untuk pemberian izin usaha.
“Jadi, hulunya itu adalah rumah tinggal, juga tempat usaha. Maka dari itu, buat perda atau perwali, tempat usaha sekarang harus bisa memilah sampah dari usahanya,” ujarnya.
“Mereka kan punya bisnis, dan investasi, maka dari itu salah satu izin mendirikan usaha juga harus bisa memilah itu (sampah),” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH Surabaya Dedik Irianto mengatakan Dedik Irianto mengatakan, bahwa dirinya berkomitmen sampah yang masuk ke TPA Benowo tahun ini bisa berkurang.
Maka dari itu, ia menargetkan, akan menambah 4 titik tempat pengelolaan sampah (TPS) yang berbasis Reduce (Pengurangan), Reuse (Penggunaan Kembali), dan Recycle (Daur Ulang) (3R) di Surabaya.
“Surabaya ini idealnya memiliki sekitar 37 TPS 3R, nah saat ini kami masih memiliki 12 TPS 3R.
Di tahun 2025 kami berharap bisa menambah 4 TPS 3R sehingga secara keseluruhan bisa mengurangi sampah di TPA Benowo,” kata Dedik.