TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat sektor pertanian padi melalui berbagai bentuk dukungan konkret kepada kelompok tani (poktan).
Mulai dari penyediaan sarana pertanian, hingga upaya perbaikan infrastruktur irigasi tengah digarap untuk mendorong hasil panen yang lebih optimal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti, menyampaikan bahwa dukungan ini mencakup berbagai fasilitas mulai dari penyediaan bibit unggul, pupuk, pestisida, hingga mesin pertanian modern.
“Petani kita dibekali dengan alat tanam, alat bajak, mesin panen, hingga mesin penggilingan. Semua fasilitas ini bertujuan untuk memudahkan proses tanam hingga pascapanen agar hasilnya meningkat dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” ujar Antiek, Kamis (24/4/2025).
Tak berhenti di situ, Pemkot juga tengah merancang sistem irigasi yang lebih efektif bagi lahan sawah yang selama ini hanya mengandalkan air limbah domestik.
Menyadari pentingnya ketersediaan air bersih bagi pertanian, Pemkot menggandeng Pemprov Jatim dan pemerintah pusat untuk mewujudkan proyek irigasi berbasis pompanisasi.
“Kami tengah mengajukan program pompa air untuk mengalirkan air dari sungai-sungai terdekat ke lahan pertanian. Dengan begitu, masalah air bisa teratasi, terutama di wilayah yang sulit mendapatkan irigasi layak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Antiek mengungkapkan bahwa upaya lain yang dilakukan adalah penerapan agen hayati. Tujuannya, untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida, sekaligus menjaga keamanan hasil panen bagi konsumen.
“Penggunaan agen hayati ini diharapkan bisa membuat kualitas beras Surabaya semakin baik, sekaligus menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkot optimistis bisa menciptakan ekosistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, meski di tengah keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.