Jakarta – HUT PGRI 2022 atau Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia tahun 2022 diperingati pada tanggal 25 November 2022. HUT PGRI diperingati bersama dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang bertemakan “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju”.
Semua sekolah di Indonesia serentak memperingati hari yang bersejarah ini. Pasti ada yang memperingati HUT ini dengan acara-acara yang menarik. Di SMK Trikarya Jakarta Selatan mengadakan acara setelah upacara selesai di halaman sekolah, Jumat (25/11).
SMK Trikarya yang berdomisili Jakarta Selatan membuat acara yang unik dan terkesan sederhana tetapi unik. Uniknya bahwa semua siswa melakukan voting sekitar 4 hari untuk memilih nominasi yang sudah di siapkan oleh OSIS SMK Trikarya yang di damping oleh Pembina OSIS.
Ada 5 Nominasi yang di tetapkan untuk di votting, yaitu Guru Paling Asyik, Guru Paling Baik, Guru Paling Galak, Guru Paling Disiplin dan Guru Paling Cuek.
Nominasi yang diberikan untuk 5 guru merupakan hasil ide dari para OSIS dan juga para siswa yang voting dan menghasilkan nominasi.
“Saya puas dengan hari guru kemarin dan enjoy banget. Apalagi pas tampil fashion show, widih seru banget dan itu jadi pengalaman baru. Walaupun saya harus ngurusin sana sini, tapi untuk hari guru kemarin alhamdulillah lancar saja. Walaupun masih banyak kesalahan tapi tetap memuaskan,” ujar Rainy Bintang Yurika, Wakil Ketua OSIS SMK Trikarya Jakarta Selatan.
Persiapan-persiapan dan berbagi tugas dari ketua Osis ke anggotanya merupakan tugas yang wajib dilaksanakan dan pasti harus ada bimbingan dari Pembina osis.
“Pemenang nominasi guru paling galak harusnya tegas bukan galak! Cuman buat seru seruan juga gak papa deh. Untuk acara hari gurunya, saya pribadi puas dan senang sekali. Walaupun ada beberapa acara yang ricuh dan sempat bikin saya kesal, tetapi sangat memuaskan. Terima kasih semuanya yang telah mendukung HUT PGRI tahun ini,” Ujar Tengku Alam, Pembina Osis dan juga terpilih menjadi nominasi sebagai Guru Paling Galak.
Acara HUT PGRI ini di meriahkan setiap tahun di beberapa sekolah di Indonesia dan ini memberikan kesan bahwa guru itu adalah pahlawan tanda jasa. (mak)