Jakarta – Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Suntana bersama Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Gatot Eddy Pramono resmi meluncurkan Polri-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) yang dilaksanakan di Div TIK Polri Gedung Presisi, Kebayoran Baru, Jakarta .
Kegiatan peluncuran Polri–CSIRT tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dono Indarto, Sandiman Utama BSSN Maria Widyaningsih, serta pejabat pimpinan tinggi pratama BSSN. Dari Polri antara lain hadir Irwasum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si., Kabaintelkam Polri. Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M.Phil., Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Purwadi Arianto, Kadivtik Irjen. Pol. Slamet Uliandi, S.I.K. Kadivhumas Polri Irjen. Pol. Dr. Sandi Nugroho, S.IK, S.H, M.Hum, Kadivkum Polri, Kapusdokes Polri., Kapusjarah Polri, Korsahli Kapolri, Kapuslitbang Polri dan yang mewakili PJU Mabes Polri.
Dalam sambuatan oleh Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Suntana menyatakan bahwa BSSN telah melaksanakan pengukuran tingkat kematangan penanganan insiden (TMPI) Polri. Setelah dilakukan pengukuran, maka perlu dibentuk CSIRT dalam rangka melakukan pengelolaan insiden yang lebih terorganisir.
“Syukur kepada Tuhan, pada hari ini kita dapat melaksanakan launching Polri-CSIRT dalam menjalankan perannya sebagai salah satu CSIRT sektor administrasi pemerintahan yang juga termasuk ke dalam sektor infrastruktur informasi vital,” ujar Suntana, Wakil Kepala BSSN dalam keterangan.
Kemampuan SDM Polri-CSIRT harus terus ditingkatkan sebagai bekal dalam melaksanaan tugasnya. Peningkatan kualitas SDM CSIRT dapat kita lakukan melalui program-program pelatihan, workshop, cybersecurity drill serta program lainnya.
“Kami berharap agar Polri-CSIRT mampu membentuk sistem elektronik Polri yang aman dan kondusif sehingga dapat mendukung terbentuknya ruang siber yang aman dan sejahtera. Penyelenggaraan keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara semesta, sehingga diperlukan sinergi, kolaborasi, dan komitmen seluruh pemangku kepentingan,” ujar Suntana.
Adapun implementasi CSIRT tersebar di Mabes Polri dan jajaran Polda sebanyak 194 personel. Yang nantinya kegiatan operasional fungsi dibentuk melalui empat tim, yaitu tim penanggulangan dan pemulihan insiden, pengelolaan jaringan dan server, keamanan informasi dan tim website administrator dan aplikasi. (mak)