x

Arema FC Pertimbangkan Bubar demi Kota Malang

waktu baca 3 menit
Senin, 30 Jan 2023 15:44 51 Today News Indonesia

MALANG – Manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk bubar usai demo Aremania yang berujung ricuh pada Minggu (29/1/2023). Sebab, kondisi di arus bawah kian tidak kondusif setelah demonstrasi di depan Kantor Arema FC, sehingga terjadi gesekan.

Klub asal Malang itu mendapat hukuman, dan setelahnya turut mendapat hukuman sosial karena dianggap sebagai klub yang tak serius mengawal pengusutan kasus Kanjuruhan.

Pada Minggu, 29 Januari 2023, kantor Arema FC rusak setelah di sana terjadi kerusuhan yang melibatkan suporter dan pihak yang coba melindungi kantor dari manajemen Arema.

Sikap ini ditegaskan oleh Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto menyikapi kondisi di Malang saat ini. Apalagi, segala jalan telah ditempuh dan dihadapi klub pasca tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa.

Situasi ini makin sulit untuk Singo Edan, belum lagi mereka seperti ditolak di mana-mana dan dianggap sebagai klub tanpa empati karena masih melanjutkan diri ikut kompetisi.

“Upaya yang ditempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, mulai membuka crisis center untuk membantu oenanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pudana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan. Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” paparnya.

Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia, Tatang Dwi Arfianto, menyadari situasi ini jelas tak bagus. Ia menuturkan, bisa saja Arema membubarkan diri dari kompetisi, jika situasinya makin berat.

“Pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan upaya, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata,” ujar Tatang dalam keterangan tertulis, Senin (30/1/2023).

Pihaknya memahami suasana duka berkepanjangan di Malang pasca tragedi Kanjuruhan. Namun, PT AABBI akan terus berusaha menormalkan kondisi yang saat ini tengah panas.

“Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” ungkap Tatang.

Alternatif pembubaran Arema FC lantas digaungkan Tatang dengan pertimbangan kondusivitas Kota Malang. Apalagi, manajemen dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, termasuk Aremania dan masyarakat sendiri.

“Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa,” terang Tatang.

“Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima, sampai usaha kecil lainnya,” tambahnya.

Sebagaimana diberitakan, aksi demonstrasi Aremania di depan kantor Arema FC berakhir ricuh. Ratusan massa Aremania merusak toko merchandise resmi klub di Jalan Mayjen DI Pandjaitan Nomor 42, Kota Malang. Akibatnya tiga orang terlihat terluka.

Terlihat kerusakan terjadi di beberapa bagian kantor utama. Kaca toko pecah, sementara barang-barang dagangan seperti jersey tim, syal, hingga merchandise resmi tim, berantakan akibat dirusak oleh suporter. (mak)

Post Views9 Total Count

Today News Indonesia

www.todaynews.id

LAINNYA
x