x

Komisi VIII DPR Dorong Strategi Baru untuk Bangkitkan Kejayaan Udang Lampung

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Des 2025 11:52 2 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia, mendorong pemerintah dan semua pihak untuk melahirkan strategi baru guna membangkitkan kejayaan udang lampung sebagai salah satu sentra udang terbesar di Indonesia.

Sebagaimana diketahui Kondisi ekspor udang asal Lampung yang sempat anjlok secara drastis sepanjang tahun 2025 disebabkan oleh berbagai kombinasi masalah seperti geopolitik perdagangan, isu keamanan pangan, dan kenaikan biaya produksi. Selain itu dampak ketergantungan yang tinggi pada pasar Amerika Serikat (AS).

“Negara kompetitor seperti Ekuador dan India menawarkan harga yang lebih kompetitif. Ekuador, misalnya, memiliki biaya logistik yang lebih murah dan skala industri yang sangat efisien, sehingga udang asal Lampung sulit bersaing secara harga di pasar global,” ungkap Chusnunia, dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Politisi yang akrab disapa Nunik itu mengatakan bahwa untuk membangkitkan kembali kejayaan ekspor udang Lampung memerlukan strategi baru yang komprehensif, mulai dari pembenahan di tingkat tambak hingga diplomasi perdagangan internasional.

“Lampung memiliki sejarah panjang sebagai pusat udang nasional meski demikian masih banyak tambak di Lampung menggunakan metode tradisional yang rentan penyakit,” jelasnya

Hal tersebut menurutnya, tentu harus diperbaiki dengan mendorong para petambak beralih ke teknologi yang lebih baik untuk mencegah kebocoran limbah dan memperkuat pembenihan lokal agar petambak mendapatkan benur yang bebas patogen tanpa bergantung pada impor atau pengiriman luar daerah yang berisiko.

Lebih lanjut, Ia juga menyarankan penyatuan para petambak kecil ke dalam satu manajemen profesional dan mempermudah akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor perikanan dengan bunga rendah untuk membantu permodalan pasca-anjloknya harga.

Sementara itu terkait persoalan tingginya biaya produksi menurutnya hal tersebut memerlukan kebijakan energi khusus untuk sektor akuakultur dengan mendorong investasi pabrik pakan di wilayah Lampung untuk mengurangi biaya logistik pakan yang selama ini menyumbang 60-70% biaya produksi.

Selain itu Nunik juga menyarankan agar mengalihkan fokus sebagian ekspor keaaaaaaaaaa negara-negara dengan permintaan tinggi namun regulasi lebih longgar seperti Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Uni Eropa.

“Kita harus terus memaksimalkan perjanjian dagang, misalnya skema Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan negara-negara mitra agar mengurangi ketergantungan terhadap AS,” pungkasnya.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

20 hours ago
21 hours ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x
x