x

Hari AIDS: Kota Bandung Bertekad Nihilkan Kematian, Stigma, dan Penyintas Baru

waktu baca 2 menit
Senin, 1 Des 2025 21:30 2 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota Bandung menegaskan komitmen kuat untuk menekan penyebaran HIV/AIDS sekaligus mengakhiri stigma yang masih menghambat upaya penanggulangan di masyarakat.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menilai, HIV/AIDS bukan sekadar persoalan kesehatan, tetapi merupakan fenomena peradaban yang harus dijawab dengan ilmu pengetahuan dan kesadaran kolektif.

“AIDS ini adalah sebuah virus yang menyebar karena perilaku berisiko, dari mulai hubungan seks tanpa pelindung sampai pertukaran alat suntik,” ujarnya pada Peringatan Hari AIDS Sedunia Kota Bandung 2025, Senin 1 Desember 2025.

Ia menegaskan pentingnya berhenti melakukan stigmatisasi karena stigma terbukti menjadi penghambat utama keterbukaan dan pelaporan.

“Ketidakterbukaan atau ketertutupan terjadi karena stigmatisasi. Saya yakin masih banyak yang berkeyakinan bahwa ini penyakit kutukan. Itu stigma yang harus segera dihentikan,” katanya menambahkan.

Farhan juga mendorong masyarakat untuk rajin melakukan donor darah sebagai salah satu langkah skrining efektif.

“Dengan donor darah, maka screening-nya pasti akan terjadi. Pemerintah punya anggaran yang besar untuk memberikan hibah kepada PMI khusus untuk donor darah,” katanya.

Menurutnya, keterbukaan data agregat dari skrining PMI sangat penting untuk memahami pola penyebaran HIV/AIDS tanpa melanggar privasi.

Farhan memastikan, pemerintah akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap industri seks serta melanjutkan koordinasi lintas sektor untuk pencegahan.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan, penyebaran HIV bukan hanya isu medis, tetapi terkait erat dengan sejarah, dinamika sosial, dan perkembangan teknologi.

“Setiap masalah peradaban harus dijawab dengan solusi peradaban. Membangun ilmu pengetahuan dan kesadaran kolektif,” jelasnya.

Ia mengajak semua pihak untuk menjaga niat dan tetap bergerak meski sumber pendanaan internasional banyak berkurang.

“Kesederhanaan gerak bukan berarti tidak bergerak. Anggaran kecil bukan berarti dampak Anda mengecil. Kita bisa bergerak bersama-sama dengan semangat yang besar,” ajaknya.

Sementara itu Kepala Sekretariat KPA Kota Bandung, Maya Verasari melaporkan, rangkaian kegiatan Hari AIDS Sedunia 2025, termasuk kampanye publik di Braga City Walk dan peluncuran program “Tebar Cinta Akhiri AIDS”.

“Ada 13 LSM tergabung dalam Bandung AIDS Coalition dan 9 Kelompok Dukungan Sebaya yang hadir. Kita bersama-sama merumuskan strategi penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung,” ujar Maya.

Ia menjelaskan, kolaborasi pemerintah, LSM, Baznas, komunitas, dan kelompok dukungan sebaya menjadi kekuatan utama dalam menjaga keberlanjutan program HIV/AIDS di Bandung.

“Kemandirian program harus terus dilanjutkan agar bisa memfasilitasi teman-teman aktivis dan kelompok dukungan sebaya,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Maya juga menyampaikan terima kasih kepada Dispora Kota Bandung sebagai fasilitator penyelenggaraan puncak peringatan.

“Hari ini kita berkumpul untuk berdiskusi bagaimana strategi program HIV/AIDS untuk Kota Bandung tercinta ini. Kita membutuhkan masukan dari semua pihak,” katanya. ***

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

6 hours ago
6 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x