IMG-20251114-WA0073TODAYNEWS.ID – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, mengusulkan pembentukan Badan Vokasi Nasional (BVN) sebagai langkah strategis untuk menjawab kebutuhan pasar kerja yang semakin kompetitif, baik di dalam maupun luar negeri.
Usulan tersebut disampaikannya usai rapat koordinasi dengan Menko PMK, Pratikno, di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Cak Imin sapaannya, menegaskan bahwa percepatan dan konsolidasi program vokasi merupakan kunci agar masyarakat Indonesia mampu bersaing di tengah dinamika pasar tenaga kerja global.
“Pasar kerja di dalam maupun luar negeri sangat potensial. Tapi pendidikan dan vokasi kita perlu dikonsolidasikan lebih cepat, sehingga masyarakat, khususnya generasi muda bisa segera meng-update kapasitasnya,” kata Cak Imin.
Menurutnya, perubahan kebutuhan keterampilan berlangsung sangat cepat dan menuntut respons kebijakan yang lebih adaptif.
“Perubahan kebutuhan skill sekarang ini sangat cepat. Nggak sampai dua tahun, jenis keterampilan yang dibutuhkan industri bisa berubah lagi,” tambahnya.
Melihat perkembangan tersebut, Cak Imin menilai bahwa Indonesia memerlukan sebuah sistem vokasi nasional yang terintegrasi, kuat, dan mampu bergerak cepat mengikuti tren kebutuhan dunia kerja.
“Karena itu, sistem vokasi nasional harus terus dikembangkan. Saya mengusulkan agar dibentuk Badan Vokasi Nasional untuk mempercepat konsolidasi ini,” tegasnya.
BVN nantinya diharapkan dapat menjadi institusi lintas kementerian yang menyatukan perencanaan, standardisasi, dan percepatan implementasi seluruh program vokasi nasional mulai dari sekolah vokasi, balai latihan kerja, hingga pelatihan berbasis industri agar selaras dengan kebutuhan riil pasar kerja domestik dan global.