Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menghadiri malam penganugerahan pariwisata Kota Bandung. (Todaynews.id)TODAYNEWS.ID – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengajak para pelaku industri pariwisata untuk meningkatkan standar pelayanan atau level of service agar dapat bersaing di kancah internasional.
Menurutnya, meski Bandung memiliki produk kuliner dan destinasi yang luar biasa, namun sisi layanan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
“Produk kita luar biasa, makanan kita paling enak, suasana kota kita asri. Tapi level of service-nya belum cukup internasional,” ujar Farhan pada Malam Anugerah Pesona Pariwisata Kota Bandung 2025, di Nusantara Ballroom Artotel Suites Aquila Hotel, Jalan Dr. Djunjunan.
“Saya pernah ke satu restoran yang minta pelanggan follow Instagram supaya dapat makanan gratis. Itu lucu, tapi menunjukkan bahwa mental pelayanannya belum siap ke kelas dunia,” lanjutnya.
Menurut Farhan, wisatawan yang datang ke Kota Bandung sebagian besar adalah wisatawan premium dengan daya beli tinggi.
Data menunjukkan tingkat hunian hotel berbintang dua kali lipat dibanding hotel non-bintang, menandakan Bandung semakin diminati wisatawan dengan kebutuhan kenyamanan tinggi.
“Wisatawan kita berani bayar mahal. Ada yang rela bayar dua juta semalam hanya untuk kenyamanan. Jadi pelaku pariwisata juga harus naik kelas dalam memberikan layanan terbaik,” ujarnya.
Selain kualitas pelayanan, Farhan menyoroti pentingnya rasa aman dan nyaman di kawasan wisata. Dua hal ini menurutnya menjadi faktor utama yang menentukan pengalaman wisatawan.
“Rasa aman itu penting. Salah satu tantangan kita adalah praktik parkir liar yang meresahkan wisatawan. Nilainya mungkin kecil, tapi dampaknya bisa besar karena membuat orang kesal lalu mengeluh di media sosial,” ujarnya.
Sedangkan untuk rasa nyaman, Farhan menilai persoalan sampah menjadi isu utama yang harus diselesaikan secara serius.
“Sampah adalah gangguan terbesar bagi kenyamanan wisatawan. Ini akan jadi fokus kerja kami sampai akhir tahun,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh pelaku usaha wisata untuk bersama-sama menjaga kebersihan, keamanan, dan keramahan agar Bandung semakin dikenal sebagai kota wisata yang ramah dan profesional.
“Produk kita sudah hebat, tinggal layanan dan perilaku kita yang perlu lebih ramah, lebih sigap, dan lebih berkelas,” tuturnya.***