Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia. Foto: Istimewa TODAYNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia, mendorong diversifikasi produk dan negara tujuan ekspor Indonesia guna mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu.
Mengacu data Kementerian Perdagangan untuk periode Oktober 2024-Oktober 2025 pemerintahan Presiden Prabowo, ekspor Indonesia justru tumbuh pesat ke negara-negara kecil dan nontradisional.
Utamanya di wilayah Eropa mikro, Pasifik, dan Afrika yang tercatat mencapai US$257,65 juta per Oktober 2025.
“Data ini menunjukkan strategi ekspor Indonesia yang mulai beralih dari ketergantungan terhadap negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat menuju diversifikasi pasar dan produk,” kata Chusnunia pada, Rabu (29/10/2025).
Hal ini dinilai penting tidak hanya untuk menjaga kinerja ekspor nasional, tetapi juga memastikan keberlangsungan lapangan kerja dan memperkuat daya saing Indonesia di tengah dinamika global yang cepat berubah.
Terlebih lagi Indonesia yang sudah menjadi anggota tetap BRICS tentu menjadi peluang untuk memperluas pasar ekspor ke negara-negara emerging economy.
Politisi yang akrab disapa Nunik itu juga menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh kehilangan momentum untuk terus menggelorakan kegiatan ekspornya agar neraca perdagangan tetap stabil dan tidak terpengaruh oleh kebijakan proteksionisme dari negara tertentu.
“Disisi lain para pelaku usaha Indonesia kini terlihat mulai menjangkau ceruk pasar yang memiliki potensi tinggi di sektor tertentu,Industri dalam negeri harus lebih inovatif dan efisien,” tambahnya.
Karenanya ia terus mendorong pemerintah untuk menjaga tren ini, mengurangi hambatan-hambatan struktural agar semakin banyak investasi masuk, serta terus memperluas melalui dukungan kebijakan ekspor, diplomasi ekonomi, serta pembiayaan UMKM.
Menurutnya pemerintah juga perlu memberikan perhatian pada sektor-sektor karya padat yang menyerap banyak tenaga kerja seperti garmen, alas kaki, furnitur, dan sektor perikanan.
“Pemerintah perlu memberikan insentif bagi strategi industri agar kita bisa bersaing secara global, terlepas dari kebijakan negara lain, lewat dukungan kebijakan yang tepat kita optimis terhadap perdagangan baru Indonesia bisa semakin kokoh di bawah pemerintahan Prabowo,” pungkasnya.