x

Inovasi Gumregah Jadi Solusi Pengolahan Sampah Organik di Kota Semarang

waktu baca 2 menit
Senin, 15 Sep 2025 18:30 1 Yunita

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota Semarang kini memiliki inovasi baru untuk mengelola sampah organik yang jumlahnya sekitar 60 persen dari total sampah yang ada di TPA Jatibarang.

Inovasi tersebut adalah Program GUMREGAH (GErakan terpadU MasyaRakat mEnGelola samPAH) yang dilakukan di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menghadiri panen perdana budidaya maggot di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik pada Sabtu (13/9/2025) lalu.

“Ini adalah terobosan nyata dan solusi strategis untuk mengatasi masalah sampah organik di kota kita. Mengingat lebih dari 60% sampah di TPA Jatibarang adalah limbah organik, maka kehadiran program seperti ini sangat vital,” ujar Agustina saat dikonfirmasi Senin (15/9/2025).

Budidaya maggot yang telah dimulai sejak 1 Agustus 2025 ini menunjukkan hasil yang signifikan.

Hanya dalam waktu kurang dari dua bulan, lokasi budidaya di Jabungan telah mampu menghasilkan 100 kg maggot per hari, sekaligus menghabiskan 1 hingga 2 ton sampah organik setiap harinya.

Lebih dari sekadar mengelola sampah, program ini juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Hasil panen maggot akan dimanfaatkan sebagai pakan bernutrisi tinggi untuk ternak, hingga pupuk organik (kasgot) bagi petani kangkung, cabai, dan tomat.

Semua kegiatan ini dilakukan di lahan “Banyumanik Berdaya” dan dikelola oleh warga setempat.

“Binatang peliharaan (ternak) apa yang akan memiliki nilai ekonomi tinggi jika makan maggot? Ayam, lele, dan bebek. Ya nanti tahun 2026 kita akan turunkan percobaan menggabungkan antara usaha rumah maggot dengan usaha peternakan,” tuturnya.

Agustina berharap, keberhasilan program di Jabungan ini dapat menginspirasi kelurahan-kelurahan lain di Semarang untuk menerapkan hal serupa.

Karena komitmen jangka panjang Pemerintah Kota Semarang terhadap Program Semarang Bersih perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Dari sampah yang tadinya menjadi masalah, kini lahir solusi yang memberi nilai tambah secara ekonomi, lingkungan, dan sosial. Inilah ekonomi sirkular, dari sampah berputar kembali menjadi sumber daya yang bermanfaat,” pungkasnya.

Post Views2 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    10 hours ago
    10 hours ago
    10 hours ago
    10 hours ago

    LAINNYA
    x
    x