TODAYNEWS.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan sebagai Daerah Peduli Ketahanan Pangan 2025 dari Kompas TV.
Apresiasi tersebut diserahkan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025) malam.
“Mewakili Pak Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari Kompas TV atas kinerja ketahanan pangan di Jawa Tengah,” kata Sekda.
Apresiasi itu, kata dia, akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan ketahanan pangan di Jateng. Terlebih provinsi tersebut ditetapkan sebagai penumpu pangan nasional.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada lintas elemen di kabupaten/kota se-Jateng dalam kontribusinya dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah masing-masing.
Sumarno mengatakan, Jateng tetap memiliki tantangan dalam menjaga ketahanan pangan. Sebab, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Jateng ditetapkan menjadi penumpu pangan dan industri.
“Pekerjaan beratnya karena Jawa Tengah menjadi penumpu pangan dan industri. Hal itulah yang harus dibuat keseimbangan,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjutnya, pemerintah pusat terus memberi dukungan kepada Pemprov Jateng untuk terus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi di Pulai Jawa yang punya andil besar pada ketahanan pangan nasional.
Dalam kesempatan lain sebelumnya, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, mengatakan, dari sekira 3,5 juta juta hektare lahan di wilayah pemerintahan yang dipimpinnya, sekira 1,5 juta hektare merupakan zona hijau.
Zona hijau diharapkan terus dijaga sebagai lahan produktif untuk pertanian. Hal ini bertujuan untuk memperkuat posisi Jateng sebagai lumbung pangan nasional.
“Kami harapkan ini tidak diubah jadi zona pembangunan. Ini demi menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan,” tuturnya.
Apalagi, pada tahun 2024, Jateng telah menyumbang 18,8% dari total produksi pangan nasional. Jateng mampu menjadi penopang utama program swasembada pangan.
Berdasarkan data dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), sebanyak 91% lahan pertanian abadi atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Jateng masih terlindungi dari alih fungsi lahan.
Angka itu jauh di atas target nasional sebesar 87%. Hal ini menjadikan Jateng sebagai salah satu provinsi dengan realisasi LP2B tertinggi secara nasional.
Tidak ada komentar