TODAYNEWS.ID – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), menyoroti soal konflik yang tengah memanas antara Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara itu dalam beberapa pekan terakhir yang memicu kekhawatiran kawasan.
“Indonesia memantau dengan cermat perkembangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja,” tulis Kemlu RI dalam unggahan resminya di platform X, dikutip Sabtu (26/7/2025).
Pemerintah Indonesia tulis Kemlu lagi, sangat optimis bahwa kedua negara sahabat itu dapat menyelesaikan konflik dan menjaga perdamaian.
“Kami yakin bahwa kedua negara tetangga akan segera kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan,” lanjut pernyataan tersebut.
Selain mendorong resolusi damai, Kemlu juga memastikan bahwa pemerintah terus memantau keselamatan dan kesejahteraan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak konflik.
“Pemerintah Republik Indonesia juga memantau keselamatan dan kesejahteraan warganya yang tinggal di daerah terdampak,” tegas Kemlu RI.
Seperti diketahui, ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah meningkat sejak Mei 2025, setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam konfrontasi bersenjata di perbatasan.
Konflik ini semakin memanas usai insiden polisi Thailand melarang wisatawan Kamboja menyanyikan lagu kebangsaan mereka di Prasat Ta Moan Thon, sebuah kuil Khmer yang terletak di wilayah sengketa perbatasan kedua negara.
Situasi kini berkembang menjadi krisis kemanusiaan. Kementerian Dalam Negeri Thailand mencatat lebih dari 138.000 orang, termasuk 428 pasien rumah sakit, telah dievakuasi dari wilayah perbatasan.
Sementara itu, otoritas Kamboja menyebut lebih dari 20.000 warganya telah dipindahkan dari Provinsi Preah Vihear di utara.
Kedua negara juga saling menyalahkan terkait pihak yang memulai serangan pertama, dan kini telah memutuskan hubungan diplomatik satu sama lain. Thailand bahkan menyatakan telah menutup seluruh pos perbatasan dengan Kamboja.
Tidak ada komentar