TODAYNEWS.ID – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman menegaskan komitmen Pemdaprov Jabar dalam mendukung realisasi Sekolah Rakyat.
Menurutnya, sejauh ini sudah ada 13 Sekolah Rakyat yang siap operasional. Ke 13 SR ini dikatakan Herman tersebar dibeberapa kabupaten dan kota, dengan jumlah murid SD 75 orang, SMP 675 siswa, dan SMA 640 siswa.
“Pemda Provinsi Jabar sinergi dengan Kemensos RI menyiapkan 13 titik sekolah rakyat rintisan,” ujar Herman Suryatman.
Adapun ke – 13 Sekolah Rakyat yakni Sentra Terpadu Galuh Pakuan Ciseeng, Sentra Terpadu Inten Suweno Cibinong Kabupaten Bogor, Sentra Pangudi Luhur Kota Bekasi, Sentra Phalamarta di Kabupaten Sukabumi, Sentra Wyata Guna dan BPPKS Kemensos RI di KBB.
Lalu di kompleks Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Polteksos dan Sentra Wyata Guna Kota Bandung, BLK Kabupaten Sumedang, SMPN 18 Kota Cirebon, Sentra Abiyoso Kota Cimahi, dan Dinsos Jabar Kota Cimahi.
Menurut Herman, tugas pemda dalam program Sekolah Rakyat adalah mengidentifikasi calon peserta didik beserta persoalan sosial yang menyertai.
“Karena kan peserta didiknya masyarakat miskin,” sebutnya.
Sementara tenaga pengajar, sarana dan prasarana, hingga pengelolaan menjadi domain Kementerian Sosial.
Sekolah Rakyat di Jabar tahap pertama masih memanfaatkan bangunan eksisting, seperti Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kemensos RI di Kota Bekasi. Namun mendatang, Sekolah Rakyat akan menggunakan bangunan baru.
Pemdaprov telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Kemudian 10,5 hektare di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Sementara pemda kabupaten kota turut mengusulkan. Hingga saat ini terdapat dua usulan, yakni eks SMKN Palabuhanratu dan eks SMPN 18 Kota Cirebon.
Herman berharap. Sekolah Rakyat dapat memutus rantai kemiskinan sehingga anak – anak tidak mampu bisa hidup lebih baik. ***
26 Total Count
Tidak ada komentar