x

Menikmati Sensasi Rasa Kopi yang Berbeda di Kedai Kopi Toples Bening

waktu baca 2 menit
Jumat, 23 Mei 2025 11:20 118 Yunita

TODAYNEWS.ID – Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang memiliki beberapa titik perkebunan kopi. Salah satunya daerah penghasil kopi di daerah Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang.

Kopi dari Gedong Songo ini memiliki aroma khas, ada rasa manis gula aren. Cita rasa ini bahkan jarang ditemui di daerah lain.

Salah satu kedai kopi yang ada di daerah Candi Gedong Songo adalah Kedai Kopi Toples Bening. Tanaman di sekitar daerah itu turut mempengaruhi karena banyak tanaman pohon aren dan pinus.

Sayangnya, keunikan citarasa belum tergali optimal sehingga belum populer di kalangan penikmat kopi. Kopi Gedong Songo baik arabika maupun robusta asal Desa Santan masih terasa sunyi berbeda dengan daerah sekitarnya.

Banyak faktor mempengaruhi keotentikan kopi dari Gedong Songo. Dari sisi kapasitas belum mencukupi permintaan pasar kopi lokal. Di samping itu, kesadaran petani mempertahankan kualitas kopi juga belum maksimal.

Seharusnya memang ada pendampingan petani agar bisa mempertahankan rasa tersebut.

Pemilik Kedai kopi, Devi memiliki mimpi ada pihak yang tergerak untuk menggali dan menjaga kualitas kopi. Pendampingan petani mulai dari memetik biji kopi berwarna merah, mencuci dan menjemur dengan benar.

“Mempertahankan kualitas kopi akan menaikkan harga jual,” kata dia.

Dalam pandangannya, secara umum produksi kopi di Jateng sangat melimpah namun tidak konsisten memroses. Alhasil, harga komoditas jatuh dan rasa kopi berubah.

Devi adalah salah satu warung menyediakan kopi lokal. Berlokasi Kopi Toples Bening, Jalan Soegijapranata Ngampin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang menyediakan beragam kopi dari sekitar Jawa Tengah.

Meliputi Gunung Telomoyo, Gunung Kelir, Temanggung. Kopi daerah lain juga bisa icip-icip seperti Ijen, Bajawa, Toraja, Kintamani, Aceh, Talaga Bodas.

Pelintas jalur darat Yogyakarta-Semarang akan menemukan warung kopi di area penjaja serabi. Warung khas dominasi hijau dengan aroma biji kopi sangrai menjadi daya tarik pengguna kendaraan rehat sejenak.

Selain mengenalkan kopi lokal, Devi juga ingin mengangkat kesejahteraan petani. “Membeli langsung dari petanu dengan harga lebih tinggi dari tengkulak sehingga petani bisa langsung merasakan manfaat dari panen kopi,” kata dia.

Permintaan kopi selalu tinggi tapi suplai terbatas. Namun begitu, dia juga berpesan kepada petani selalu mempertahankan kualitas kopi. Konsisten menjadi persoalan para petani sehingga edukasi sangat penting.

“Saya roasting (kopi) sendiri sehingga tahu kualitas kopi. Jika petani asal-asalan (mengolah pasca panen) tentu saja tidak saya lanjutkan memroses karena pelanggan pasti komplain,” pungkasnya.

Post Views119 Total Count
LAINNYA
x