Rencana Prabowo Bentuk Satgas PHK, KASBI: Harus Bisa Proteksi Bukan Hanya Penindakan!
Caption: Aksi Demonstrasi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) di DPR RI May Day 2025 di DPR. Foto: Negus Gibran/TODAYNEWSTODAYNEWS.ID – Ketua Umum Kongres Aksi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sunarno menanggapi rencana Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto yang ingin membentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK).
Adapun rencana pembentukan Satgas buntut dari banyaknya pekerja yang terkena PHK selama Januari hingga April 2025 sebanyak 24.036 pekerja.
Sunar itu juga menilai rencana pembentukan Satgas PHK perlu berfokus terhadap proteksi upaya pencegahan PHK terhadap pekerja.
“Satgas PHK, jika dibentuk harus dititik beratkan pada proteksi dan pencegahan PHK, bukan sekedar urusan teknis pesangon,” ungkap Sunar kepada Todaynews.id, Selasa (6/5/2025).
Di sisi lain, Sunarno menyoroti fenomena PHK yang kerap terjadi di Indonesia. Ia menilai banyak perusahaan yang tidak membayar pesangon dengan alasan telah bangkrut.
Menurut Sunarno, keberadaan Satgas PHK harusnya dapat bantu membedah fenomena dengan melakukan investigasi terhadap perusahaan yang melakukan PHK baik yang tetap masih berjalan operasional maupun yang tutup.
“Misalnya jika pabrik bangkrut dan tutup harus diinvestigasi problem yang sebenarnya terjadi, lalu juga laporan keuanganya harus ada audit secara kredibel,” tuturnya.
Selain itu, Sunarno mengapresiasi langkah Prabowo jika memang pembentukan Satgas PHK dan juga Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional dapat terealisasi dengan baik.
Meski begitu Sunarno meminta Prabowo untuk melibatkan setiap unsur seperti Buruh, Perusahaan dan pakar dalam rangka meminta masukan soal pelaksanaan tugas dari Satgas tersebut.
Sunarno menambahkan, Satgas PHK sejatinya harus dapat menjadi gerbang utama untuk mencegah munculnya kasus-kasus PHK yang disebabkan masalah perusahaan pailit dan lain-lainya.
“Jadi perlunya mitigasi serius agar tidak kembali terjadi kasus-kasus perusahaan pailit, dan bahkan sampai pengusahanya kabur, dan menelantarkan buruhnya,” tandas Sunarno.
105 Total Count
Pos terkait
Berita Favorit
