DPR Sentil Rencana Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana menyoroti langkah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang bakal berencana mengirimkan siswa bermasalah ke barak TNI/Polri untuk menjalani pembinaan.

Dalam keteranganya, sosok yang akrab disapa Bonnie itu mengkritik keras langkah tersebut lantaran dianggap bukan solusi yang baik bagi masa pertumbuhan anak.

Baca Juga

1 bulan  lalu

Diduga Tidak Koordinasi, DPR Protes Anggaran PU Bertambah Rp 73,76 Triliun

61 Gibran Negus

Bonnie menilai, pada prinsipnya tidak semua problem kenakalan remaja dapat diselesaikan dengan metode cara-cara militeristik karena akan berimbas juga terhadap mental psikologis masing-masing siswa.

Bonnie meminta Dedi Mulyadi agar dapat mengkaji lebih dulu sebelum aturan itu direalisasikan lantaran justru berpotensi menimbulkan masalah baru.

“Tidak semua problem harus diselesaikan oleh tentara, termasuk persoalan siswa bermasalah,” kata Bonnie dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (1/4/2025).

Baca Juga

2 bulan  lalu

DPD PDI Perjuangan Jatim Tegaskan Adi Sutarwijono Tak Akan Diganti dari DPRD Surabaya Meski Dicopot dari Ketua DPC

91 Pramitha

Di sisi lain, Bonnie mengatakan bahwa menyelesaikan persoalan kenakalan remaja harusnya bukan ditempuh dengan metode strategi cara pembinaan secara militeristik melainkan diperlukan pendekatan emosional.

Bonnie menyarankan proses pembinaan kenakalan remaja sebaiknya dilakukan dengan cara-cara pendekatan holistik terutama mempertimbangkan situasi dan kondisi lingkungan keluarga.

Bonnie mendorong proses pembinaan dan penanganan soal kenakalan remaja tersebut ditempuh melalui penanganan psikologis dengan memfasilitasi tenaga guru konseling daripada pembinaan militer.

Menurut Bonnie, sebagai pemerintah, sebaiknya Dedi cukup menyediakan sarana kesenian dan fasilitas bermain yang telah disesuaikan dengan kondisi kebutuhan masing masing anak di ruang sekolah daripada memberlakukan aksi pendekatan militer terhadap kenakalan remaja.

“Penyediaan fasilitas olahraga dan kesenian juga seharusnya bisa dilakukan pemerintah agar siswa-siswa bermasalah bisa menyalurkan energi dan kreativitasnya,” terang Bonnie.

Ia menambahkan, kebijakan untuk mengirim anak anak bermasalah ke barak TNI/Polri justru malah berpotensi menimbulkan masalah baru bagi perkembangan karakter remaja.

“Jadi tidak bisa disamaratakan seperti itu. Harus ditemukan pola yang paling tepat untuk memperbaiki sikap mereka sesuai dengan kebutuhan anak-anak ini seperti apa. Kalau seperti ini dengan gaya militeristik, kayaknya malah jadi ke mana-mana,” tutup Bonnie. (GIB)

223 Total Count