x

Tantangan Besar Kesehatan Anak: Peran Keluarga dalam Perawatan Kanker Anak

waktu baca 2 menit
Minggu, 27 Apr 2025 17:32 49 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Kanker pada anak-anak menjadi salah satu beban terbesar dalam dunia medis saat ini.

Tingginya angka kematian akibat penyakit ini, dengan lebih dari 105 ribu anak dan remaja meninggal dunia setiap tahunnya, menjadi bukti nyata betapa seriusnya ancaman ini.

Penanganan dan perawatan terhadap anak-anak pengidap kanker pun menjadi persoalan kompleks yang memerlukan perhatian khusus.

Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan (FKP) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Hj Yuni Sufyanti Arief SKp MKes, dalam orasi ilmiahnya di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C UNAIR. 

Dia menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam perjalanan terapi anak-anak penderita kanker.

“Peran keluarga sangat vital, mulai dari memberikan dukungan emosional, menciptakan rasa aman dan nyaman, hingga menyediakan edukasi yang berkesinambungan. Ketenangan yang dibangun keluarga juga akan berdampak besar pada kesehatan mental seluruh anggota keluarga,” jelas Prof Yuni.

Dalam paparannya, Prof Yuni mengungkapkan bahwa diagnosis kanker pada anak bukan hanya menyerang tubuh, tetapi juga mengguncang emosi dan kondisi psikologis anak serta keluarganya.

Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang tidak hanya fokus pada pengobatan medis, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan emosional dan sosial anak.

“Perawatan anak dengan kanker harus bersifat holistik. Tidak cukup hanya mengatasi penyakitnya, tetapi juga memahami dan mendukung kebutuhan emosional, sosial, dan spiritual mereka,” tambahnya.

Pengkajian yang mendalam meliputi aspek fisik, gaya hidup, hubungan sosial, kondisi emosional, hingga spiritualitas menjadi kunci dalam pendekatan ini.

Prof Yuni juga memperkenalkan model intervensi berbasis pemberdayaan keluarga yang dikenal sebagai Family Centered Empowerment (FACE). Pendekatan ini menempatkan keluarga sebagai bagian integral dalam proses penyembuhan anak.

“Dengan menerapkan FACE, kita memberikan ruang bagi keluarga untuk terlibat aktif dalam perawatan, sehingga tercipta rasa nyaman baik bagi anak maupun orang tua, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas hidup,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa keberhasilan pendekatan ini menuntut sinergi antara tenaga kesehatan, keluarga, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung proses penyembuhan anak.

Sebagai penutup, Prof Yuni menyampaikan harapannya agar inovasi berbasis model FACE terus dikembangkan melalui penelitian, sehingga bisa menjadi standar dalam keperawatan anak dengan kanker di masa depan.

Post Views50 Total Count
LAINNYA
x