TODAYNEWS.ID – Sejumlah aspirasi dari para pedagang di Pasar Boja Kabupateng Boja dilontarkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat meninjau kondisi Pasar Boja.
Salah seorang pedagang Pasar Boja, Sumirah menyampaikan keluhannya atas kondisi pasar tersebut. Banyak bagian bangunan yang perlu diperbaiki.
“Kalau hujan, ada genangan di dalam kios-kios pasar,” kata dia, Sabtu (8/3/2025).
Selain itu, ia menyebut, kondisi atap pasar yang berbahan seng, tampak dalam kondisi berlubang dan berkarat.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi mendorong agar pasar tersebut dilakukan revitalisasi demi kenyamanan pedagang maupun pembeli.
“Prinsipnya perlu revitalisasi pasar. Ini ada Ibu Bupati (Kendal) dan Pak Wakil Bupati, nanti didorong (revitalisasi) pakai anggaran perubahan,” kata Luthfi.
Dengan revitalisasi pasar itu, diharapkan, kondisi sarana pendukung perekonomian di wilayah itu bisa lebih baik.
“Sehingga di wilayah Boja ini, pasarnya lebih representatif untuk masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menambahkan, pemerintah kabupaten akan mengeksekusi rencana tersebut melalui anggaran perubahan.
“Insya Allah pada anggaran perubahan nanti bisa dianggarkan (untuk revitalisasi Pasar Boja). Insya Allah tahun ini ada pelaksanaan revitalisasi,” jelasnya.
Dia mengatakan, peremajaan fisik pasar tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran berkisar Rp 2 miliar.
Untuk diketahui, Pasar Boja yang merupakan pasar tipe A yang mampu menampung 1.142 pedagang. Omzet perputaran ekonomi di pasar tersebut diperkirakan mencapai kurang lebih Rp 22,935 miliar perbulan, dan setiap tahunnya sebesar kurang lebih Rp 275,266 miliar.
Kondisi pasar Boja perlu direvitalisasi, terutama pada bagian atap dan saluran pembuangan air, agar memberi kenyamanan pedagang.
Dalam kunjungan kerja itu, Ahmas Luthfi sekaligus mengecek harga-harga sejumlah komoditas bahan pokok menjelang Lebaran 2025. Berdasarkan pantauannya, belum ada kenaikan harga yang cukup signifikan.