TODAYNEWS.ID – Kabar gembira untuk pecinta 3X3 di Indonesia. Tontonan berkelas pertandingan 3X3 akan segera menyapa setelah Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah salah satu seri Target Asia 3X3 pada 2025.
Menurut Direktur Utama PT Supersport Sensation (SSS) International Azwan Karim, peluang Indonesia menjadi salah satu penyelenggaraa dari salah satu turnamen 3X3 berkelas di dunia itu diterima dari event organizer Target Asia 3X3.
Bahwa pada tahun 2025, infonya ada pengembangan dari pelaksanaan Target Asia 3X3. Turnamen yang pada 2024 hanya berlangsung di Yunnan, China, tahun depan direncanakan berlangsung di luar China.
Tahun depan, ada 8 sirkuit dari pelaksanaan Target Asia 3X3. Sebanyak 4 sirkuit rencananya tetap dilaksanakan di Yunnan. Sementara 4 lainnya diplot di luar China.
“Seri Target Asia 3×3 tahun 2025 ada 8 sirkuit dengan pelaksanaan 4 sirkuit di Yunnan dan 4 di luar China. Singapora, Filipina, dan Thailand sudah konfirm untuk menjadi tuan rumah. Indonesia sedang ditawarkan 1 slot dan SSS sedang melakukan pembicaraan dengan OC Turnamen untuk membawa turnamen ini ke Indonesia,” jelas Azwan.
Peluang ini, lanjut Azwan, juga akan dikoordinasikan dengan Perbasi selaku pemilik otoritas olahraga bola basket di Tanah Air. Rekomendasi Perbasi penting untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan nanti.
Kata Azwan, Indonesia mendapat tawaran menjadi salah satu tuan rumah setelah tiga kali ikut meramaikan Sirkuit Target Asia 3X3. PT SSS International mengirimkan Tim Hype Supersport di Sirkuit Dali dan Mohan.
Pada saat di Target Asia 3X3 Circuit Dali Stop, turnamen berlangsung pada 23-25 Agustus 2024. Kemudian di Mohan Stop, pertandingan berlangsung pada 29 September hingga 4 Oktober 2024.
Konsistensi PT SSS International mengirim tim 3X3 untuk membantu pemain berbakat Indonesia menimba ilmu di ajang internasional, dilakukan lagi saat Target Asia 3X3 Yunnan Circuit Grand Final. Ajang ini berlangsung pada 1-3 November 2024.
Tim yang dikirim ke ajang ini diperkuat pemain berkualitas. Selama bersaing di Target Asia 3X3 Yunnan Circuit, PT SSS International menyematkan nama, Hype Supersport.
Menurut Manajer Hype Supersport Chaerul Anwar Azis, ada dua pemain dari skuad Hype Supersport yang diikat kontrak dengan klub IBL, Prawira Bandung. Kedua pemain itu adalah Arlan Sitorus dan Jason Prawira.
Absennya mereka membuat Hype Supersport mengikat pemain baru. Hanya ada Grady Cahyadi dari skuad lama, Hype Supersport mendapatkan tambahan tenaga dari Ikhsan Alakbar Ghazali (Maluku Utara), Nazeem Abel Polhaupessy (Maluku Utara), dan Mikha Haidar (Jakarta).
Kata Manajer Hype Supersport Anwar Chaerul Azis, perubahan ini mempengaruhi penampilan tim di lapangan. Chemistry antarpemain kurang lengket selama pertandingan.
Performa Hype Supersport di ajang ini juga tereduksi dengan cederanya salah satu pemain, Ikhsan Alakbar. Pemain asal Maluku Utara ini terpincang-pincang kakinya usai di beberapa detik laga perdana Grud D, alami cedera engkel.
“Cedera memang hal biasa dalam permainan. Namun di 3X3, situasi ini menjadi masalah serius karena komposisi pemain hanya 4 nama dengan 3 di lapangan dan 1 cadangan. Jika salah satu tidak fit, sangat berpengaruh pada permainan karena stamina pemain yang fit bisa mudah lelah karena minim istirahat,” jelas Chaerul.
Lanjut Chaerul, akibat Ikhsan tidak bisa main dengan kondisi prima, permainan lawan menjadi leluasa melakukan percobaan-percobaan. Mereka juga keras eksploitasi kondisi Ikhsan yang tidak maksimal karena cedera.
“Ikhsan cedera di detik-detik awal laga perdana penyisihan Grup D, lawan Jumshot asal Thailand. Setelah itu dia banyak istirahat ketimbang main. Jika pun dimainkan juga terpaksa karena pemain lainnya butuh pergantian. Namun, masuknya Iksan dengan kondisi cedera engkel kerap menjadi jalan tim lawan memaksimalkan peluang terus produksi poin,” ujar Chaerul.
Di Target Asia 3X3 Yunnan Circuit Grand Final, Indonesia membuka persaingan di Grup D dengan kekalahan atas Jumshot Singapore 6-21. Lalu takluk kepada wakil Laos, Luang Prabang, 11-21.
Kemudian menyerah kepada wakil Korea Selatan, Black Label dengan kedudukan 7-21. Memasuki babak 16 besar, Hype Supersport harus akui keunggulan Taho Story 6-21.
“Meski secara hasil kurang memuaskan, namun kami tetap berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemain. Mereka telah berjuang keras di lapangan untuk Indonesia meski tim dalam kondisi yang kurang baik usai salah satu pemain cedera engkel,” tegas pria yang karib disapa Buyo.