TODAYNEWS.ID – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Impas) Yusril Ihza Mahendra membantah pemberitaan media Israel (Ynet) yang mengklaim bahwa Indonesia menormalisasi hubungan diplomasi dengan Israel.
Yusril menyebut bahwa kabar itu tidak benar dan menyatakan Indonesia tidak pernah melangsungkan pertemuandengan Israel. “Pertemuan seperti itu tidak pernah ada,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (30/5/2025).
Yusril mengungkapkan bahwa Israel sebelumnya memang pernah menyampaikan dukungan terkait pencalonan Indonesia sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dengan syarat membuka hubungan diplomasi.
Yusril menegaskan, permintaan itu kemudian ditolak pemerintah Indonesia dalam rangka komitmen mendukung kemerdekaan Palestina.
Yusril memastikan, kabar terkait normalisasi hubungan yang diberitakan salah satu media Israel itu tidak benar. Sebab, dirinya hadir mewakili Indonesia dalam agenda sidang OECD yang telah diselenggarakan di Paris.
“Saya sendiri hadir dalam sidang OECD di Paris pada akhir Maret 2025 dan menyampaikan pidato bersama Presiden Guatemala. Tidak ada isu seperti yang diberitakan media Israel tersebut dibahas dalam sidang tersebut,” papar Yusril.
Di sisi lain, ia menekankan bahwa istilah normalisasi yang digunakan media Israel sangatlah tidak tepat lantaran hingga sampai saat ini Indonesia berkomitmen tidak memiliki hubungan diplomatis ke Israel.
Ia menambahkan, bahwa hingga saat ini Presiden Prabowo tetap konsisten mendukung penuh hak kemerdekaan rakyat Palestina dan meminta Israel menyudahi agresi militer sebagai langkah kongkrit untuk mencegah konflik di timur tengah.
“Israel harus terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. Atas dasar pengakuan tersebut, barulah Indonesia mempertimbangkan membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu media Israel (Ynet) mengklaim bahwa Indonesia dan Israel telah terlibat perundingan rahasia dalam rangka menormalisasi hungan diplomatis kedua negara yang berlangsung pada 2024 lalu.
Adapun dalam narasinya, media Israel itu menyebut bahwa agenda perundingan itu sebagai aksi balas budi dukungan terhadap indonesia menjadi anggota OECD.
Pernyataan itu ditulis dalam artikel berjudul Indonesia’s president says ready for normalization with Israel if Palestinian state.
Dalam artikel itu, media Israel Ynet mengklaim bahwa indonesia telah selamat menormalisasi hubungan diplomasi dengan Israel di dalam pembicaraan rahasia dua negara.
Kemudian di dalam artikel itu juga mengklaim kesepakatan normalisasi hubungan itu disertai dengan hadiah dari Israel terkait menarik penolakannya terhadap keanggotaan Indonesia di OECD.